Begini Cara Pesawat NASA Mengambil Contoh Batuan Asteroid Bennu
Rabu, 21 Oktober 2020 - 04:29 WIB
"Turun ke permukaan Bennu akan memakan waktu sekitar empat jam. Pesawat ruang angkasa akan menggunakan pelacakan fitur alami (NFT) untuk mengenali landmark selama turun dan memperbarui posisinya, jika perlu, untuk menavigasi di sekitar batu besar dan memastikan pendaratan aman di ruang yang relatif kosong," kata David Lorenz, Pemimpin kampanye TAG dalam video yang sama.
"Ada beberapa hal yang bisa salah, dan kami juga harus bersiap bahwa kami tidak akan berhasil pada percobaan pertama kami di Nightingale," kata Mike Moreau, Wakil Manajer Proyek untuk OSIRIS-RE.
Jika upaya TAG pertama tidak berhasil, pesawat ruang angkasa dilengkapi dengan tabung nitrogen bertekanan cadangan, yang memungkinkan upaya pengumpulan sampel tambahan. Tim berharap dapat mengumpulkan 60 gram bahan berbutir halus dari permukaan asteroid. Kata NASA, ini akan menjadi sampel terbesar yang kembali dari luar angkasa sejak program Apollo.
Tim OSIRIS-REx juga telah mempelajari Nightingale untuk mengidentifikasi area di dalam situs sampel yang berpotensi membahayakan pesawat ruang angkasa. Peta bahaya situs itu dikembangkan dan diprogram ke dalam sistem navigasi pesawat ruang angkasa, sehingga jika sistem NFT mendeteksi tengara berbahaya, pesawat akan secara mandiri mundur dari asteroid. Ini akan memungkinkan misi untuk mencoba kembali pengumpulan sampel di masa mendatang.
"Sungguh menarik mengetahui bahwa kami akhirnya bisa menyentuh permukaan asteroid dan mengumpulkan sampel untuk kembali ke Bumi," kata Castro. (Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Koja, Sejumlah Rumah Warga Rusak Berat )
"Ada beberapa hal yang bisa salah, dan kami juga harus bersiap bahwa kami tidak akan berhasil pada percobaan pertama kami di Nightingale," kata Mike Moreau, Wakil Manajer Proyek untuk OSIRIS-RE.
Jika upaya TAG pertama tidak berhasil, pesawat ruang angkasa dilengkapi dengan tabung nitrogen bertekanan cadangan, yang memungkinkan upaya pengumpulan sampel tambahan. Tim berharap dapat mengumpulkan 60 gram bahan berbutir halus dari permukaan asteroid. Kata NASA, ini akan menjadi sampel terbesar yang kembali dari luar angkasa sejak program Apollo.
Tim OSIRIS-REx juga telah mempelajari Nightingale untuk mengidentifikasi area di dalam situs sampel yang berpotensi membahayakan pesawat ruang angkasa. Peta bahaya situs itu dikembangkan dan diprogram ke dalam sistem navigasi pesawat ruang angkasa, sehingga jika sistem NFT mendeteksi tengara berbahaya, pesawat akan secara mandiri mundur dari asteroid. Ini akan memungkinkan misi untuk mencoba kembali pengumpulan sampel di masa mendatang.
"Sungguh menarik mengetahui bahwa kami akhirnya bisa menyentuh permukaan asteroid dan mengumpulkan sampel untuk kembali ke Bumi," kata Castro. (Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Koja, Sejumlah Rumah Warga Rusak Berat )
(iqb)
tulis komentar anda