Misteri Penemuan Kerangka Manusia Raksasa yang Tak Terpecahkan
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 21:59 WIB
PARACAS - Ilmuwan yang menemukan manusia raksasa setinggi 5 meter, dan pernah diberitakan secara khusus oleh media, namun akhirnya semuanya hilang begitu saja tanpa kelanjutannya. BACA JUGA - GMC Hummer EV Edition 1 Ludes Terjual Kurang dari 11 Menit Seperti penemuan tengkorak yang berbentuk memanjang, seperti yang berasal dari Paracas, Peru, pada tahun 1928, sebuah tempat penguburan yang luas dan rumit, terdiri dari makam yang berisi sisa-sisa individu dengan tengkorak memanjang terbesar yang dapat ditemukan di seluruh dunia. BACA JUGA - Gempur Pasar Otomotif, MG Motor Indonesia Gandeng Mitra Pembiayaan
Dilansir dari Unilad, Penemuan itu terkenal dengan sebutan “tengkorak Paracas”. Totalnya, Tello menemukan lebih dari 300 tengkorak memanjang, yang dipercaya berasal dari 3000 tahun yang lalu.
Para ilmuwan menemukan tengkorak manusia setinggi 50 cm. Giginya dua kali lebih besar dari ukuran normal gigi manusia modern. Berdasarkan perbandingan dari tulang belulangnya, ukuran badannya sekitar sepersepuluh. Pemilik tengkorak ini kemungkinan besar setinggi 5 meter, yaitu manusia raksasa dalam legenda.
Bahkan Legenda Roma kuno pernah mencatat kisah tentang manusia raksasa. Legenda itu mengatakan bahwa mereka mudah tersinggung dan suka menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan semua masalah. Tetapi tidak dicatat apa sebabnya mereka menghilang.
Karena itu, ada yang selalu skeptis tentang keberadaan manusia raksasa. Sekarang para ilmuwan telah menemukan tulang raksasa itu, tetapi mengapa mereka menyembunyikan faktanya? Apakah hanya karena takut manusia di dunia tidak dapat menerima kenyataan, kalau manusia raksasa itu pernah eksis di dunia?
Kira-kira pada masa Perm / Permian atau Periode terakhir dalam era Paleozoikum pernah terjadi kepunahan massal yang menyebabkan lebih dari 97% spesies di muka bumi punah. Apakah termasuk manusia raksasa?
Manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti, tetapi juga tidak dapat menyangkalnya. Karena konsentrasi oksigen bumi pada masa itu 1,5 kali lipat dari sekarang, jadi, spesies bumi ketika itu jauh lebih besar daripada organisme modern.
Lalu saat ini beredar gambar-gambar palsu raksasa yang diunggah ke internet untuk menutupi kebenaran yang sesungguhnya seperti kerangka-k erangka manusia raksasa yang tersimpan di museum paracas?.
Dilansir dari Unilad, Penemuan itu terkenal dengan sebutan “tengkorak Paracas”. Totalnya, Tello menemukan lebih dari 300 tengkorak memanjang, yang dipercaya berasal dari 3000 tahun yang lalu.
Para ilmuwan menemukan tengkorak manusia setinggi 50 cm. Giginya dua kali lebih besar dari ukuran normal gigi manusia modern. Berdasarkan perbandingan dari tulang belulangnya, ukuran badannya sekitar sepersepuluh. Pemilik tengkorak ini kemungkinan besar setinggi 5 meter, yaitu manusia raksasa dalam legenda.
Bahkan Legenda Roma kuno pernah mencatat kisah tentang manusia raksasa. Legenda itu mengatakan bahwa mereka mudah tersinggung dan suka menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan semua masalah. Tetapi tidak dicatat apa sebabnya mereka menghilang.
Karena itu, ada yang selalu skeptis tentang keberadaan manusia raksasa. Sekarang para ilmuwan telah menemukan tulang raksasa itu, tetapi mengapa mereka menyembunyikan faktanya? Apakah hanya karena takut manusia di dunia tidak dapat menerima kenyataan, kalau manusia raksasa itu pernah eksis di dunia?
Kira-kira pada masa Perm / Permian atau Periode terakhir dalam era Paleozoikum pernah terjadi kepunahan massal yang menyebabkan lebih dari 97% spesies di muka bumi punah. Apakah termasuk manusia raksasa?
Manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti, tetapi juga tidak dapat menyangkalnya. Karena konsentrasi oksigen bumi pada masa itu 1,5 kali lipat dari sekarang, jadi, spesies bumi ketika itu jauh lebih besar daripada organisme modern.
Lalu saat ini beredar gambar-gambar palsu raksasa yang diunggah ke internet untuk menutupi kebenaran yang sesungguhnya seperti kerangka-k erangka manusia raksasa yang tersimpan di museum paracas?.
(wbs)
tulis komentar anda