Jepang Pakai Robot untuk Ingatkan Pengunjung Toko Gunakan Masker
Rabu, 18 November 2020 - 14:51 WIB
JAKARTA - Sebuah robot telah masuk sebagai anggota staf terbaru di sebuah toko di Jepang . Robot yang diberi nama Robovie ini bertugas memastikan pelanggan memakai masker dan menjaga jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus Corona. (Baca juga: Dua Robot R2C UKSW Berhasil Maju ke Tingkat Nasional )
Robovie dikembangkan oleh Advanced Telecommunications Research Institute International (ATR) yang berbasis di Kyoto. Dia akan memandu pelanggan di sekitar lantai penjualan di toko resmi tim sepak bola Cerezo Osaka, demikian dilansir dari Reuters, Rabu (18/11/2020)
Robot akan memperingatkan pelanggan ketika terdeteksi di kamera dan teknologi sinar laser 3D bahwa mereka tidak memakai masker atau mematuhi aturan jarak sosial. Penerapan Robovie adalah uji coba yang dimulai pekan lalu dan akan berjalan setidaknya hingga akhir bulan. Keberadaannya bisa diperpanjang sesuai dengan situasi.
Dengan sekitar 120.000 kasus virus Corona yang dilaporkan dan hampir 2.000 kematian, Jepang telah mengatasi pandemik lebih baik dibanding banyak negara lain. Sebagian besar orang mematuhi permintaan untuk memakai masker.
Tetapi pihak berwenang menyerukan kewaspadaan dalam kasus Corona, karena cuaca semakin dingin dan orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan. (Baca juga: Gempa 5,3 SR Guncang Pesisir Selatan hingga Padang )
Lihat Juga: Gunung Fuji Tak Berselimut Salju Setelah 130 Tahun: Fenomena Langka yang Mengkhawatirkan
Robovie dikembangkan oleh Advanced Telecommunications Research Institute International (ATR) yang berbasis di Kyoto. Dia akan memandu pelanggan di sekitar lantai penjualan di toko resmi tim sepak bola Cerezo Osaka, demikian dilansir dari Reuters, Rabu (18/11/2020)
Robot akan memperingatkan pelanggan ketika terdeteksi di kamera dan teknologi sinar laser 3D bahwa mereka tidak memakai masker atau mematuhi aturan jarak sosial. Penerapan Robovie adalah uji coba yang dimulai pekan lalu dan akan berjalan setidaknya hingga akhir bulan. Keberadaannya bisa diperpanjang sesuai dengan situasi.
Dengan sekitar 120.000 kasus virus Corona yang dilaporkan dan hampir 2.000 kematian, Jepang telah mengatasi pandemik lebih baik dibanding banyak negara lain. Sebagian besar orang mematuhi permintaan untuk memakai masker.
Tetapi pihak berwenang menyerukan kewaspadaan dalam kasus Corona, karena cuaca semakin dingin dan orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan. (Baca juga: Gempa 5,3 SR Guncang Pesisir Selatan hingga Padang )
Lihat Juga: Gunung Fuji Tak Berselimut Salju Setelah 130 Tahun: Fenomena Langka yang Mengkhawatirkan
(iqb)
tulis komentar anda