Chang'e 5 Masuki Orbit Bulan, China Segera Ciptakan Sejarah Luar Angkasa
Minggu, 29 November 2020 - 21:22 WIB
BEIJING - Pesawat luar angkasa China, Chang'e 5 , telah memasuki orbit sekitar Bulan sebelum upaya bersejarah mengumpulkan sampel material dari bulan dan kembali ke Bumi. (Baca juga: Lewat Pesawat Ruang Angkasa Chang'e-5 , China Ingin Ungkap Misteri Bulan )
Dengan berat 8.200 kilogram, Chang'e 5 diluncurkan menumpang roket Long March 5 pada Senin (23/10/2020) dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Pulau Hainan, China. Sekarang pesawat ruang angkasa itu sudah mencapai Bulan setelah menempuh perjalanan selama 112 jam.
Modul pengorbit Chang'e 5 menembakkan mesin utamanya pada pukul 08.58 malam waktu Beijing ketika berjarak 400 kilometer dari bulan. Program Eksplorasi Bulan China (NCSA) mengumumkannya hanya kurang dari satu jam kemudian.
Pesawat ruang angkasa itu menembakkan mesin 3.000 Newton selama sekitar 17 menit. Ini memperlambat pesawat ruang angkasa cukup untuk memungkinkannya ditangkap oleh gravitasi Bulan. (Baca juga: China Mulus Luncurkan Misi Bersejarah Chang'e 5 ke Bulan )
Space.com melaporkan, manuver tersebut merupakan langkah besar dalam misi 23 hari Chang'e yang bertujuan mengirimkan sampel Bulan baru ke Bumi pada pertengahan Desember. Tidak ada misi semacam itu yang pernah dicoba sejak misi Luna 24 yang digelar Uni Soviet pada 1976.
Selama perjalanannya ke Bulan, para penggemar radio telah melacak pesawat ruang angkasa, dan bahkan berhasil memecahkan kode data yang dikirim kembali ke Bumi, mengungkapkan rekaman yang menunjukkan sinar Matahari bersinar di panel surya.
Dalam waktu dekat pendarat misi akan terpisah dari pengorbit Chang'e 5 dan berusaha untuk mendarat di dekat Mons Rümker di belahan barat Bulan. China belum merilis waktu dan tanggal untuk upaya pendaratan, tapi pencahayaan dari Matahari di atas pendaratan yang ditentukan akan memungkinkan upaya pendaratan paling cepat hari ini.
Mons Rümker adalah puncak dengan dataran vulkanik besar Oceanus Procellarum ("Ocean of Storms"). Beberapa area di sekitar situs diyakini oleh para ilmuwan terbuat dari batuan yang berusia lebih dari 1 miliar tahun.
Diperkirakan daerah-daerah ini diciptakan oleh vulkanisme geologis baru-baru ini. Dengan demikian menunjukkan lebih sedikit kawah daripada daerah yang lebih tua. Sebaliknya, sampel yang dikumpulkan oleh misi Apollo AS dan Soviet Luna semuanya berusia lebih dari 3 miliar tahun.
Dengan berat 8.200 kilogram, Chang'e 5 diluncurkan menumpang roket Long March 5 pada Senin (23/10/2020) dari Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Pulau Hainan, China. Sekarang pesawat ruang angkasa itu sudah mencapai Bulan setelah menempuh perjalanan selama 112 jam.
Modul pengorbit Chang'e 5 menembakkan mesin utamanya pada pukul 08.58 malam waktu Beijing ketika berjarak 400 kilometer dari bulan. Program Eksplorasi Bulan China (NCSA) mengumumkannya hanya kurang dari satu jam kemudian.
Pesawat ruang angkasa itu menembakkan mesin 3.000 Newton selama sekitar 17 menit. Ini memperlambat pesawat ruang angkasa cukup untuk memungkinkannya ditangkap oleh gravitasi Bulan. (Baca juga: China Mulus Luncurkan Misi Bersejarah Chang'e 5 ke Bulan )
Space.com melaporkan, manuver tersebut merupakan langkah besar dalam misi 23 hari Chang'e yang bertujuan mengirimkan sampel Bulan baru ke Bumi pada pertengahan Desember. Tidak ada misi semacam itu yang pernah dicoba sejak misi Luna 24 yang digelar Uni Soviet pada 1976.
Selama perjalanannya ke Bulan, para penggemar radio telah melacak pesawat ruang angkasa, dan bahkan berhasil memecahkan kode data yang dikirim kembali ke Bumi, mengungkapkan rekaman yang menunjukkan sinar Matahari bersinar di panel surya.
Dalam waktu dekat pendarat misi akan terpisah dari pengorbit Chang'e 5 dan berusaha untuk mendarat di dekat Mons Rümker di belahan barat Bulan. China belum merilis waktu dan tanggal untuk upaya pendaratan, tapi pencahayaan dari Matahari di atas pendaratan yang ditentukan akan memungkinkan upaya pendaratan paling cepat hari ini.
Mons Rümker adalah puncak dengan dataran vulkanik besar Oceanus Procellarum ("Ocean of Storms"). Beberapa area di sekitar situs diyakini oleh para ilmuwan terbuat dari batuan yang berusia lebih dari 1 miliar tahun.
Diperkirakan daerah-daerah ini diciptakan oleh vulkanisme geologis baru-baru ini. Dengan demikian menunjukkan lebih sedikit kawah daripada daerah yang lebih tua. Sebaliknya, sampel yang dikumpulkan oleh misi Apollo AS dan Soviet Luna semuanya berusia lebih dari 3 miliar tahun.
tulis komentar anda