Menikmati Chicken Nugget Buatan, Mungkinkah Menyenangkan?
Kamis, 03 Desember 2020 - 13:19 WIB
SINGAPURA - Eat Just, baru-baru ini mendapatkan berita menyenangkan. Perusahaan rekayasa makanan yang berbasis di San Fransisco California itu baru saja mendapatkan izin dari Singapore Food Agency guna menjual produk makanan budidaya mereka yakni chicken nugget.
Berbekal izin itu, Eat Just bisa dengan bebas menjual chicken nugget buatan mereka yang ternyata dibuat bukan dari daging ayam betulan. Ya, nugget ayam buatan Eat Just memang bukan dari daging ayam betulan. Chicken nugget yang dijual Eat Just merupakan hasil penerapan teknologi cell cultured meat atau dikenal sebagai daging budidaya. (Baca juga : Sukses Berdiet Ducati Monster Baru Makin Ganas dan Sangar )
Lebih jelasnya, Eat Just membuat chicken nugget dengan tidak mengambil daging ayam dari peternakan ayam. Alih-alih mereka mengambil daging ayam yang mereka hasilkan di laboratorium khusus.
Proses pembuatan daging ayam itu sendiri bukan hal yang baru buat Eat Just. Sebelumnya mereka juga pernah membuat telur budidaya yang sama sekali tidak diambil dari ayam itu sendiri. Ya seperti chicken nugget, telur budidya itu merupakan hasil dari laboratorium.
Hal ini terjadi karena adanya bioteknologi in vitro yang membuat Eat Just bisa mengembangkan daging budidaya . Pada dasarnya proses daging budidaya ini dilakukan dengan mengambil sel otot dan embrio sel induk dari hewan yang dipilih. Setelahnya sel-sel tersebut melalui proses rekayasa rumit yang kemudian akhirya bisa berubah wujud menjadi makanan yang diinginkan. Nah, dalam hal ini produk yang dijual Eat Just di Singapura adalah Chicken Nugget.
Josh Tetrick, CEO Just yang memasarkan produk Eat Just, mengatakan kehadiran makanan budidaya seperti daging budidaya yang mereka pasarkan di Singapura merupakan bentuk tanggungjawab akan pentingnya makanan yang menyehatkan. "Waktu kecil saya dulu dikasih makan burger, fried chicken dan sebagainya. Karena memang itu yang ada, mudah didapat dan murah," katanya.
Padahal menurut dia apa yang dia makan saat itu belum tentu menyehatkan. Dia juga melihat banyak makanan yang benar-benar diolah langsung dari sumbernya yakni tumbuhan dan hewan. Makanan itu menurut Josh Tetrick hadir dengan hal positif dan negatif dari bawannya sendiri.
Dari situ dia berpikir untuk mengaplikasikan makanan budidaya dimana dia bisa menhilangkan hal negatif dari makanan tersebut dan meningkatkan manfaat positifnya. Semisal menambah nutrisi yang ada di dalam makanan.
Berbekal izin itu, Eat Just bisa dengan bebas menjual chicken nugget buatan mereka yang ternyata dibuat bukan dari daging ayam betulan. Ya, nugget ayam buatan Eat Just memang bukan dari daging ayam betulan. Chicken nugget yang dijual Eat Just merupakan hasil penerapan teknologi cell cultured meat atau dikenal sebagai daging budidaya. (Baca juga : Sukses Berdiet Ducati Monster Baru Makin Ganas dan Sangar )
Lebih jelasnya, Eat Just membuat chicken nugget dengan tidak mengambil daging ayam dari peternakan ayam. Alih-alih mereka mengambil daging ayam yang mereka hasilkan di laboratorium khusus.
Proses pembuatan daging ayam itu sendiri bukan hal yang baru buat Eat Just. Sebelumnya mereka juga pernah membuat telur budidaya yang sama sekali tidak diambil dari ayam itu sendiri. Ya seperti chicken nugget, telur budidya itu merupakan hasil dari laboratorium.
Hal ini terjadi karena adanya bioteknologi in vitro yang membuat Eat Just bisa mengembangkan daging budidaya . Pada dasarnya proses daging budidaya ini dilakukan dengan mengambil sel otot dan embrio sel induk dari hewan yang dipilih. Setelahnya sel-sel tersebut melalui proses rekayasa rumit yang kemudian akhirya bisa berubah wujud menjadi makanan yang diinginkan. Nah, dalam hal ini produk yang dijual Eat Just di Singapura adalah Chicken Nugget.
Josh Tetrick, CEO Just yang memasarkan produk Eat Just, mengatakan kehadiran makanan budidaya seperti daging budidaya yang mereka pasarkan di Singapura merupakan bentuk tanggungjawab akan pentingnya makanan yang menyehatkan. "Waktu kecil saya dulu dikasih makan burger, fried chicken dan sebagainya. Karena memang itu yang ada, mudah didapat dan murah," katanya.
Padahal menurut dia apa yang dia makan saat itu belum tentu menyehatkan. Dia juga melihat banyak makanan yang benar-benar diolah langsung dari sumbernya yakni tumbuhan dan hewan. Makanan itu menurut Josh Tetrick hadir dengan hal positif dan negatif dari bawannya sendiri.
Dari situ dia berpikir untuk mengaplikasikan makanan budidaya dimana dia bisa menhilangkan hal negatif dari makanan tersebut dan meningkatkan manfaat positifnya. Semisal menambah nutrisi yang ada di dalam makanan.
tulis komentar anda