Bapak-Bapak Waspada, Pasien Covid-19 Berisiko Mengalami Disfungsi Ereksi!
Kamis, 10 Desember 2020 - 15:31 WIB
AMERIKA - Umumnya gejala Covid-19 yang diketahui masyarakat adalah demam, sesak napas, kelelahan, dan hilangnya penciuman atau rasa. Tetapi ternyata dampak penyakit tidak berhenti sampai di situ.
"Pada banyak orang, kerusakan tubuh yang terjadi akibat Covid-19 bukan dari virus itu sendiri, tetapi dari respons tubuh terhadap virus yang memicu keadaan hiperinflamasi," kata Mike Bohl dari klinik kesehatan pria digital Roman.
Hiperinflamasi dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah kecil serta pembengkakan endotel, lapisan pembuluh darah. Disfungsi endotel ini, ditambah dengan adanya gumpalan darah, pada akhirnya mengganggu aliran darah yang paling penting dalam hal ereksi.
Covid-19 juga dapat memperburuk kondisi jantung yang sudah ada, seperti radang jantung atau detak jantung tidak teratur. Plus, banyak obat yang digunakan untuk mengobati kondisi jantung seperti beta-blocker, dapat menyebabkan disfungsi ereksi sebagai efek samping.
"Jadi ada dua hal yang berpotensi terjadi, yakni Covid-19 dan molekul inflamasi yang merusak pembuluh darah, dan obat-obatan yang menyebabkan efek samping," kata Bohl.
Baca Juga
"Pada banyak orang, kerusakan tubuh yang terjadi akibat Covid-19 bukan dari virus itu sendiri, tetapi dari respons tubuh terhadap virus yang memicu keadaan hiperinflamasi," kata Mike Bohl dari klinik kesehatan pria digital Roman.
Hiperinflamasi dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah kecil serta pembengkakan endotel, lapisan pembuluh darah. Disfungsi endotel ini, ditambah dengan adanya gumpalan darah, pada akhirnya mengganggu aliran darah yang paling penting dalam hal ereksi.
Covid-19 juga dapat memperburuk kondisi jantung yang sudah ada, seperti radang jantung atau detak jantung tidak teratur. Plus, banyak obat yang digunakan untuk mengobati kondisi jantung seperti beta-blocker, dapat menyebabkan disfungsi ereksi sebagai efek samping.
"Jadi ada dua hal yang berpotensi terjadi, yakni Covid-19 dan molekul inflamasi yang merusak pembuluh darah, dan obat-obatan yang menyebabkan efek samping," kata Bohl.
(dan)
tulis komentar anda