Menristek: GeNose C19 dan CePAD Bukan Alat Pengganti PCR
Selasa, 05 Januari 2021 - 13:21 WIB
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional ( Menristek/Kepala BRIN ), Bambang Brodjonegoro, memastikan, GeNose C19 dan CePAD merupakan alat skrining COVID-19. (Baca juga: GeNose UGM Mulai Didistribusikan ke Rumah Sakit dan Pesantren )
Artinya, GeNose C19 dan CePAD yang merupakan inovasi anak bangsa ini tidak bisa menggantikan alat swab test Polymerase Chain Reaction (PCR). Sebab hanya digunakan untuk mendeteksi virus dengan cepat.
“Ini alat untuk skrining, alat untuk deteksi cepat. Jadi tidak bersifat menggantikan diagnosis yang memang hanya bisa dilakukan dengan gold standar PCR," jelas Bambang.
GeNose C19 merupakan alat skrining COVID-19 buatan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Sedangkan CePAD adalah alat skrining virus Corona buatan Universitas Padjadjaran (UNPAD).
GeNose C19 telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20401022883 dan siap diproduksi massal untuk dipasarkan. GeNose memiliki sensitifitas 90%, spesifisitas 96%, akurasi 93% dengan PPV 88% dan NPV 95%.
Sementara CePAD UNPAD juga telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20303022358 pada tanggal 4 November 2020. Alat CePAD mampu mendeteksi keberadaan antigen virus pada saat viral load-nya sedang tinggi (most infectious), sehingga bermanfaat untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit. (Baca juga: Kabupaten Bekasi Tunda Belajar Tatap Muka untuk Seluruh Sekolah )
Lihat Juga: Akan Digunakan di Stasius Pasar Senen dan Stasiun Tugu, Ini Beberapa Fakta dari GeNose C19
Artinya, GeNose C19 dan CePAD yang merupakan inovasi anak bangsa ini tidak bisa menggantikan alat swab test Polymerase Chain Reaction (PCR). Sebab hanya digunakan untuk mendeteksi virus dengan cepat.
“Ini alat untuk skrining, alat untuk deteksi cepat. Jadi tidak bersifat menggantikan diagnosis yang memang hanya bisa dilakukan dengan gold standar PCR," jelas Bambang.
GeNose C19 merupakan alat skrining COVID-19 buatan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Sedangkan CePAD adalah alat skrining virus Corona buatan Universitas Padjadjaran (UNPAD).
GeNose C19 telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20401022883 dan siap diproduksi massal untuk dipasarkan. GeNose memiliki sensitifitas 90%, spesifisitas 96%, akurasi 93% dengan PPV 88% dan NPV 95%.
Sementara CePAD UNPAD juga telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20303022358 pada tanggal 4 November 2020. Alat CePAD mampu mendeteksi keberadaan antigen virus pada saat viral load-nya sedang tinggi (most infectious), sehingga bermanfaat untuk mengurangi potensi penyebaran penyakit. (Baca juga: Kabupaten Bekasi Tunda Belajar Tatap Muka untuk Seluruh Sekolah )
Lihat Juga: Akan Digunakan di Stasius Pasar Senen dan Stasiun Tugu, Ini Beberapa Fakta dari GeNose C19
(iqb)
tulis komentar anda