Alat Screening COVID-19 GeNose C19 Sudah Siap Diproduksi Massal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alat screening virus COVID-19 buatan anak bangsa yakni GeNose C19, saat ini sudah siap diproduksi secara massal oleh lima perusahaan. Konsorsium perusahaan tersebut menargetkan produksi sebanyak 5.000 GeNose pada Februari mendatang. (Baca juga: Menristek Minta GeNose C19 Dipasang di Tempat Ramai seperti Terminal dan Mal )
Hal tersebut disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, dalam konferensi pers penyerahan satu unit GeNose C19 dan Rapid Test Berbasis Antigen CePAD kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kamis (7/1/2021).
"GeNose ini sudah mendapat izin edar 24 Desember 2020 dan rencananya dengan konsorsium yang terdiri dari lima perusahaan mereka akan memproduksi massal, targetnya Februari 5.000 dan bisa lebih besar," kata Bambang di kantor Kemenko PMK.
Bambang memastikan, pihaknya akan membantu Universitas Gadjah Mada (UGM) selaku pembuat alat GeNose C19 agar mendapatkan mitra dengan standar yang baik. Apalagi saat ini sudah banyak pesanan untuk pembelian alat screening COVID-19 dengan cara ditiup tersebut.
"Pesanan sudah sangat banyak, mudah-mudahan bisa segera dipenuhi sesuai jadwal," pungkasnya. (Baca juga: Sleman Bentuk Posko Khusus PSBB, Kedepankan Kearifan Lokal )
GeNose C19 sendiri telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20401022883 dan siap diproduksi massal untuk dipasarkan. GeNose memiliki sensitifitas 90%, spesifisitas 96%, akurasi 93% dengan PPV 88% dan NPV 95%.
Hal tersebut disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro, dalam konferensi pers penyerahan satu unit GeNose C19 dan Rapid Test Berbasis Antigen CePAD kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kamis (7/1/2021).
"GeNose ini sudah mendapat izin edar 24 Desember 2020 dan rencananya dengan konsorsium yang terdiri dari lima perusahaan mereka akan memproduksi massal, targetnya Februari 5.000 dan bisa lebih besar," kata Bambang di kantor Kemenko PMK.
Bambang memastikan, pihaknya akan membantu Universitas Gadjah Mada (UGM) selaku pembuat alat GeNose C19 agar mendapatkan mitra dengan standar yang baik. Apalagi saat ini sudah banyak pesanan untuk pembelian alat screening COVID-19 dengan cara ditiup tersebut.
"Pesanan sudah sangat banyak, mudah-mudahan bisa segera dipenuhi sesuai jadwal," pungkasnya. (Baca juga: Sleman Bentuk Posko Khusus PSBB, Kedepankan Kearifan Lokal )
GeNose C19 sendiri telah mengantongi Izin Edar Kemenkes RI AKD 20401022883 dan siap diproduksi massal untuk dipasarkan. GeNose memiliki sensitifitas 90%, spesifisitas 96%, akurasi 93% dengan PPV 88% dan NPV 95%.
(iqb)