Phythagoras Yakin Manusia dan Kacang Masih Ada Hubungan Darah
Sabtu, 09 Januari 2021 - 14:29 WIB
JAKARTA - Jika menggambarkan siapa itu Pythagoras , mungkin banyak yang membayangkan kalau dia seorang lelaki dengan janggut panjang dan rumus-rumus yang jelimet. Filsuf ini juga terkenal dengan banyaknya penemuan ilmiah dan matematika, dari mengindenifikasi bintang hingga membuat teori Pythagoras.
Dikutip dari IFL Science, sebagai seorang filsuf, Pythagoras memiliki kepercayaan yang cukup aneh saat itu. Tidak hanya mengajarkan matematika, Pythagoras juga memiliki komunitas yang melarang pengingkutnya mengenakan wol serta memakai sandal kanan sebelum sandal kiri. (Baca: Punya Bukti Kuat, Astrofisikawan Harvard Percaya Alien Cerdas Kunjungi Bumi)
Menariknya, Pythagoras juga yakin jika manusia mati maka dia akan reinkarnasi menjadi hewan. Dengan kepercayaannya ini, Pythagoras tidak pernah memakan daging. Dia khawatir, secara tak sengaja akan memakan temannya yang sudah mati.
Tidak hanya memercayai kalau manusia akan reinkarnasi ke hewan, Pythagoras juga yakin kalau manusia dan kacang-kacangan berasal dari sumber yang sama. Untuk membuktikan pendapatnya itu, Pythagoras mengambil seikat kacang dan menguburnya. Setelah beberapa minggu, dia menggalinya dan kacagn tersebut terlihat seperti janin manusia. (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
Sejak itu, Pythagoras tidak makan kacang bahkan sekedar merusaknya. Dia yakin jika memakan kacang sama saja dengan kanibalisme dan melarang perkumpulannya untuk makan kacang. Bagi Pythagoras dan pengikutnya, kacang bisa berisi jiwa orang mati.
Sang filsuf, menurut legenda, bahkan meluangkan waktu dari jadwalnya yang padat untuk menjelaskan kepada seekor lembu bahwa ia tidak boleh makan kacang lagi. Kelakuannya tersebut jelas membuat para penggembala tertawa terpingkal-pingkal. Tapi mereka akhirnya terkejut karena sejak itu lembu mereka berhenti makan kacang.
Dikutip dari IFL Science, sebagai seorang filsuf, Pythagoras memiliki kepercayaan yang cukup aneh saat itu. Tidak hanya mengajarkan matematika, Pythagoras juga memiliki komunitas yang melarang pengingkutnya mengenakan wol serta memakai sandal kanan sebelum sandal kiri. (Baca: Punya Bukti Kuat, Astrofisikawan Harvard Percaya Alien Cerdas Kunjungi Bumi)
Menariknya, Pythagoras juga yakin jika manusia mati maka dia akan reinkarnasi menjadi hewan. Dengan kepercayaannya ini, Pythagoras tidak pernah memakan daging. Dia khawatir, secara tak sengaja akan memakan temannya yang sudah mati.
Tidak hanya memercayai kalau manusia akan reinkarnasi ke hewan, Pythagoras juga yakin kalau manusia dan kacang-kacangan berasal dari sumber yang sama. Untuk membuktikan pendapatnya itu, Pythagoras mengambil seikat kacang dan menguburnya. Setelah beberapa minggu, dia menggalinya dan kacagn tersebut terlihat seperti janin manusia. (Baca juga: Fosil Ini Membuktikan Kalau Dinosaurus Juga Mengerami Telurnya)
Sejak itu, Pythagoras tidak makan kacang bahkan sekedar merusaknya. Dia yakin jika memakan kacang sama saja dengan kanibalisme dan melarang perkumpulannya untuk makan kacang. Bagi Pythagoras dan pengikutnya, kacang bisa berisi jiwa orang mati.
Sang filsuf, menurut legenda, bahkan meluangkan waktu dari jadwalnya yang padat untuk menjelaskan kepada seekor lembu bahwa ia tidak boleh makan kacang lagi. Kelakuannya tersebut jelas membuat para penggembala tertawa terpingkal-pingkal. Tapi mereka akhirnya terkejut karena sejak itu lembu mereka berhenti makan kacang.
(ysw)
tulis komentar anda