Siap-Siap Terkejut! Ini Jawaban WHO Terkait Pasien Nol Covid-19
Selasa, 19 Januari 2021 - 19:11 WIB
BEIJING - Misteri keberadaan seorang ilmuwan di laboratorium rahasia di Wuhan yang diyakini telah menjadi "pasien nol" atau pasien pertama Covid-19 di dunia masih belum diketahui kerberadaan usai melakukan pencarian berbulan-bulan. BACA JUGA - Perburuan 'Huang Yanling' Ilmuwan dan Pasien Covid-19 Pertama di Dunia
Seorang ilmuwan China di laboratorium rahasia di Wuhan, Huang Yanling, "pasien nol" awalnya dinyatakan baik-baik saja oleh pemerintah China.Hal Ini memicu desas-desus bahwa dia "dihilangkan" oleh China, dan dikremasi setelah meninggal karena virus.
Kepala teknis WHO untuk penyakit Maria Van Kerkhove tidak menyebut nama Yanling, tetapi mengakui bahwa pasien pertama mungkin tidak akan pernah ditemukan.
“Kita perlu berhati-hati tentang penggunaan frase pasien nol, yang diindikasikan oleh banyak orang sebagai kasus awal pertama. Kami mungkin tidak pernah menemukan siapa pasien nol itu. Yang perlu kami lakukan adalah mengikuti sains dan mengikuti studi,'' tutur Maria seperti dilansir Daily Senin 19/1/2021
Klaim tersebut menciptakan hubungan antara pandemi dan Institut Virologi Wuhan yang sengaja membuat penyakit dari hewan kelelawar zoonosis - dan memicu kekhawatiran virus itu secara tidak sengaja bocor selama percobaan.
Keengganan China untuk mencari Huang telah memicu teori bahwa dia sudah mati atau ditahan oleh negara untuk menutupi peran institut dalam pandemi tersebut tulis laporan Mail on Sunday.
Departemen Luar Negeri AS percaya dia adalah orang pertama dari beberapa yang bekerja di lembaga kontroversial yang jatuh sakit pada musim gugur 2019 - beberapa bulan sebelum secara resmi diakui.
Sementara Pejabat negara di Beijing dengan cepat membantah laporan pada saat itu dan bersikeras bahwa Huang aman dan sehat.
Seorang ilmuwan China di laboratorium rahasia di Wuhan, Huang Yanling, "pasien nol" awalnya dinyatakan baik-baik saja oleh pemerintah China.Hal Ini memicu desas-desus bahwa dia "dihilangkan" oleh China, dan dikremasi setelah meninggal karena virus.
Kepala teknis WHO untuk penyakit Maria Van Kerkhove tidak menyebut nama Yanling, tetapi mengakui bahwa pasien pertama mungkin tidak akan pernah ditemukan.
“Kita perlu berhati-hati tentang penggunaan frase pasien nol, yang diindikasikan oleh banyak orang sebagai kasus awal pertama. Kami mungkin tidak pernah menemukan siapa pasien nol itu. Yang perlu kami lakukan adalah mengikuti sains dan mengikuti studi,'' tutur Maria seperti dilansir Daily Senin 19/1/2021
Klaim tersebut menciptakan hubungan antara pandemi dan Institut Virologi Wuhan yang sengaja membuat penyakit dari hewan kelelawar zoonosis - dan memicu kekhawatiran virus itu secara tidak sengaja bocor selama percobaan.
Keengganan China untuk mencari Huang telah memicu teori bahwa dia sudah mati atau ditahan oleh negara untuk menutupi peran institut dalam pandemi tersebut tulis laporan Mail on Sunday.
Departemen Luar Negeri AS percaya dia adalah orang pertama dari beberapa yang bekerja di lembaga kontroversial yang jatuh sakit pada musim gugur 2019 - beberapa bulan sebelum secara resmi diakui.
Sementara Pejabat negara di Beijing dengan cepat membantah laporan pada saat itu dan bersikeras bahwa Huang aman dan sehat.
tulis komentar anda