Dianggap Pelecehan, Akurasi Tes COVID-19 Lewat Lubang Anus Dipertanyakan
Sabtu, 30 Januari 2021 - 16:14 WIB
Metode itu memicu perdebatan sengit di China, terutama di platform media sosial Xiaohongshu. Seorang siswa bernama Douyacai, yang menjalani tes usap anal setelah kembali dari Korea Selatan, mengatakan dua personel medis melakukan tes tersebut. "Hanya rasa malu yang tak ada habisnya. Tidak ada perasaan lain. Semoga beruntung," tulis dia, seperti dikutip news.com.au, Jumat (29/1/2021).
Orang-orang juga bereaksi di Weibo dengan kegembiraan dan horor. "Sangat beruntung saya kembali ke China lebih awal," tulis seorang pengguna Weibo. "Kerusakan rendah, tetapi penghinaan yang ekstrem," tulis pengguna lain kata yang lain, menggunakan emoji tertawa.
"Saya telah melakukan dua usapan anal, setiap kali saya melakukannya, saya harus melakukan usap tenggorokan sesudahnya—saya sangat takut perawat akan lupa untuk menggunakan (alat) usap baru," tulis seorang pengguna Weibo.
Para pakar kesehatan mengatakan kepada media pemerintah China, CCTV, bahwa tes usap anal lebih akurat dalam mendeteksi virus corona. Mereka mengeklaim jejak virus bisa bertahan lebih lama di anus daripada di saluran pernapasan.
Tes tersebut dilakukan dengan memasukkan kapas sekitar tiga hingga lima sentimeter ke dalam rektum dan diputar beberapa kali. Sama halnya dengan metode usap hidung, sampel dari usap anal ditempatkan dengan aman ke dalam wadah sampel.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan seluruh prosedur tes usap anal hanya memakan waktu sekitar 10 detik.
Li Tongzeng, wakil direktur yang bertanggung jawab atas penyakit menular di Rumah Sakit You'an Beijing, mengatakan kepada penyiar CCTV bahwa tes usap anal akan menangkap lebih banyak virus.
Orang-orang juga bereaksi di Weibo dengan kegembiraan dan horor. "Sangat beruntung saya kembali ke China lebih awal," tulis seorang pengguna Weibo. "Kerusakan rendah, tetapi penghinaan yang ekstrem," tulis pengguna lain kata yang lain, menggunakan emoji tertawa.
"Saya telah melakukan dua usapan anal, setiap kali saya melakukannya, saya harus melakukan usap tenggorokan sesudahnya—saya sangat takut perawat akan lupa untuk menggunakan (alat) usap baru," tulis seorang pengguna Weibo.
Para pakar kesehatan mengatakan kepada media pemerintah China, CCTV, bahwa tes usap anal lebih akurat dalam mendeteksi virus corona. Mereka mengeklaim jejak virus bisa bertahan lebih lama di anus daripada di saluran pernapasan.
Tes tersebut dilakukan dengan memasukkan kapas sekitar tiga hingga lima sentimeter ke dalam rektum dan diputar beberapa kali. Sama halnya dengan metode usap hidung, sampel dari usap anal ditempatkan dengan aman ke dalam wadah sampel.
Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan seluruh prosedur tes usap anal hanya memakan waktu sekitar 10 detik.
Li Tongzeng, wakil direktur yang bertanggung jawab atas penyakit menular di Rumah Sakit You'an Beijing, mengatakan kepada penyiar CCTV bahwa tes usap anal akan menangkap lebih banyak virus.
(wbs)
tulis komentar anda