Heboh Meteorit di Lampung, Yuk Ketahui Penyebab Meteor Jatuh ke Bumi
Selasa, 02 Februari 2021 - 12:29 WIB
JAKARTA - Belum lama ini warga digemparkan dengan batu meteor yang menimpa rumah warga di Dusun 5, Kampung Astomulyo, Punggur, Lampung Tengah. Para peneliti sendiri sudah memastikan, batu hitam tersebut merupakan meteorit.
Dosen Sains Atmofer dan Keplanetan Itera Robiatul Muztaba mengatakan, penelitian tahap awal menggunakan mahnet, mengukur volume dan memastikan batu tersebut merupakan batu meteor. “Itera telah mengambil sample batu tersebut untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait apa saja yang ada dalam kandungan batu tersebut,” katanya. (Baca: Lampung Utara Geger, Warga Mendengar Suara Dentuman Misterius)
Lalu bagaimana batu meteor bisa jatuh ke Bumi?
Dikutip dari Lapan.go.id, hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam langka yang jarang terjadi. Ada beberapa faktor yang membuat hujan meteor menerjang bumi. salah satunya ketika lintasan atau orbit komet bertemu dengan orbit Bumi.
Ketika komet melintas dekat bumi akan menimbulkan tekanan besar sehingga akan menimbulkan jumlah meteor yang masuk ke ke bumi meningkat drastis. Peningkatan drastis ini yang mengakibatkan meteor kehilangan daya mempertahankan posisinya di orbit sehingga dapat menimbulkan hujan meteor di sebagian wilayah Bumi.
Meskipun jatuh ke Bumi, biasanya meteor tidak langsung jatuh karena meleleh ketika melewati atsmosfer bumi. Hanya meteor yangn cukup besar yang bisa menyentuh permukaan bumi. Bahkan, saking besarnya meteor yang jatuh menciptakan kawah seperti yang pernah terjadi di Arizona Amerika Serikat.
Sayangnya, hujan meteor hanya dapat disaksikan oleh sebagian wilayah di bumi. Ada beberapa jenis hujan meteor, tergantung dari konstelasi bintangnya. (Baca juga: Berapa Banyak Spesies Manusia Purba yang Pernah Hidup di Bumi?)
Hujan meteor Perseid berada di titik radian konstelasi Perseus sehingga dinamai Perseid. Hujan meteor ini biasanya terlihat di wilayah Bumi belahan utara di musim panas.
Dosen Sains Atmofer dan Keplanetan Itera Robiatul Muztaba mengatakan, penelitian tahap awal menggunakan mahnet, mengukur volume dan memastikan batu tersebut merupakan batu meteor. “Itera telah mengambil sample batu tersebut untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait apa saja yang ada dalam kandungan batu tersebut,” katanya. (Baca: Lampung Utara Geger, Warga Mendengar Suara Dentuman Misterius)
Lalu bagaimana batu meteor bisa jatuh ke Bumi?
Dikutip dari Lapan.go.id, hujan meteor merupakan salah satu fenomena alam langka yang jarang terjadi. Ada beberapa faktor yang membuat hujan meteor menerjang bumi. salah satunya ketika lintasan atau orbit komet bertemu dengan orbit Bumi.
Ketika komet melintas dekat bumi akan menimbulkan tekanan besar sehingga akan menimbulkan jumlah meteor yang masuk ke ke bumi meningkat drastis. Peningkatan drastis ini yang mengakibatkan meteor kehilangan daya mempertahankan posisinya di orbit sehingga dapat menimbulkan hujan meteor di sebagian wilayah Bumi.
Meskipun jatuh ke Bumi, biasanya meteor tidak langsung jatuh karena meleleh ketika melewati atsmosfer bumi. Hanya meteor yangn cukup besar yang bisa menyentuh permukaan bumi. Bahkan, saking besarnya meteor yang jatuh menciptakan kawah seperti yang pernah terjadi di Arizona Amerika Serikat.
Sayangnya, hujan meteor hanya dapat disaksikan oleh sebagian wilayah di bumi. Ada beberapa jenis hujan meteor, tergantung dari konstelasi bintangnya. (Baca juga: Berapa Banyak Spesies Manusia Purba yang Pernah Hidup di Bumi?)
Hujan meteor Perseid berada di titik radian konstelasi Perseus sehingga dinamai Perseid. Hujan meteor ini biasanya terlihat di wilayah Bumi belahan utara di musim panas.
Lihat Juga :
tulis komentar anda