Sisa-sisa Kehancuran Planet Mirip Bumi Ditemukan di Bintang yang Sekarat
Sabtu, 13 Februari 2021 - 22:43 WIB
JAKARTA - Sisa-sisa dari planet mirip Bumi telah ditemukan di bintang yang sekarat, kata para ilmuwan. Planet-planet itu tampak seperti planet yang kita tempati, yakni berbatu dan tertutup kerak dengan komposisi kimiawi sangat mirip dengan Bumi .
Namun planet ini telah dihancurkan dan ditinggalkan sebagai sisa-sisa material di atmosfer katai putih (white dwarfs) di dekatnya. Empat bintang ditemukan menyimpan semua sisa-sisa, termasuk berisi salah satu sistem planet tertua yang pernah ada.
Penemuan ini dilaporkan dalam Nature Astronomy oleh tim astronom yang menggunakan teleskop Gaia Badan Antariksa Eropa. Para peneliti sedang mencari data pada lebih dari 1.000 bintang white dwarfs, ketika mereka menemukan sinyal yang sangat tidak biasa dari salah satu bintang.
Laman Independent menyebutkan, para ahli menganalisis cahaya dari bintang tersebut dan menemukan bahwa sinyalnya tampaknya termasuk lithium. Mereka kemudian melihat lebih banyak katai putih, serta menemukan tiga lagi yang memiliki unsur, salah satunya juga mengandung kalium di atmosfernya.
Mereka menemukan jumlah litium, kalium, dan unsur lain dalam bentuk natrium dan kalsium sesuai dengan rasio unsur-unsur yang ditemukan di kerak planet berbatu seperti Bumi. Kalau Bumi telah diuapkan dan dicampur menjadi bintang selama dua juta tahun, hasilnya akan seperti sisa-sisa planet tersebut.
“Di masa lalu, kami telah melihat banyak hal seperti mantel dan bahan inti, tetapi kami belum memiliki deteksi pasti dari kerak planet. Litium dan kalium adalah indikator material kerak yang baik, mereka tidak ada dalam konsentrasi tinggi di mantel atau inti,” kata Mark Hollands dari Departemen Fisika, Universitas Warwick.
“Sekarang kami tahu tanda kimiawi apa yang harus dicari untuk mendeteksi elemen-elemen ini, kami memiliki kesempatan untuk melihat sejumlah besar katai putih dan menemukan lebih banyak lagi dari ini," ujarnya.
White dwarfs tidak hanya sebagai kuburan dunia masa lalu. Mereka juga sangat tua, keempatnya diperkirakan telah menghabiskan bahan bakar selama 10 miliar tahun yang lalu. Dan mungkin merupakan beberapa katai putih tertua di galaksi.
"Dalam satu kasus, kami melihat pembentukan planet di sekitar bintang yang terbentuk di lingkaran cahaya Galaksi, 11-12,5 miliar tahun lalu, karenanya itu pasti salah satu sistem planet tertua yang diketahui sejauh ini," kata Dr Pier-Emmanuel Tremblay dari University of Warwick, salah satu penulis studi ini.
“Sistem lain ini terbentuk di sekitar bintang berumur pendek yang awalnya lebih dari empat kali massa Matahari, penemuan yang memecahkan rekor memberikan batasan penting tentang seberapa cepat planet dapat terbentuk di sekitar bintang induknya,” kata Tremblay.
Namun planet ini telah dihancurkan dan ditinggalkan sebagai sisa-sisa material di atmosfer katai putih (white dwarfs) di dekatnya. Empat bintang ditemukan menyimpan semua sisa-sisa, termasuk berisi salah satu sistem planet tertua yang pernah ada.
Penemuan ini dilaporkan dalam Nature Astronomy oleh tim astronom yang menggunakan teleskop Gaia Badan Antariksa Eropa. Para peneliti sedang mencari data pada lebih dari 1.000 bintang white dwarfs, ketika mereka menemukan sinyal yang sangat tidak biasa dari salah satu bintang.
Laman Independent menyebutkan, para ahli menganalisis cahaya dari bintang tersebut dan menemukan bahwa sinyalnya tampaknya termasuk lithium. Mereka kemudian melihat lebih banyak katai putih, serta menemukan tiga lagi yang memiliki unsur, salah satunya juga mengandung kalium di atmosfernya.
Mereka menemukan jumlah litium, kalium, dan unsur lain dalam bentuk natrium dan kalsium sesuai dengan rasio unsur-unsur yang ditemukan di kerak planet berbatu seperti Bumi. Kalau Bumi telah diuapkan dan dicampur menjadi bintang selama dua juta tahun, hasilnya akan seperti sisa-sisa planet tersebut.
“Di masa lalu, kami telah melihat banyak hal seperti mantel dan bahan inti, tetapi kami belum memiliki deteksi pasti dari kerak planet. Litium dan kalium adalah indikator material kerak yang baik, mereka tidak ada dalam konsentrasi tinggi di mantel atau inti,” kata Mark Hollands dari Departemen Fisika, Universitas Warwick.
“Sekarang kami tahu tanda kimiawi apa yang harus dicari untuk mendeteksi elemen-elemen ini, kami memiliki kesempatan untuk melihat sejumlah besar katai putih dan menemukan lebih banyak lagi dari ini," ujarnya.
White dwarfs tidak hanya sebagai kuburan dunia masa lalu. Mereka juga sangat tua, keempatnya diperkirakan telah menghabiskan bahan bakar selama 10 miliar tahun yang lalu. Dan mungkin merupakan beberapa katai putih tertua di galaksi.
"Dalam satu kasus, kami melihat pembentukan planet di sekitar bintang yang terbentuk di lingkaran cahaya Galaksi, 11-12,5 miliar tahun lalu, karenanya itu pasti salah satu sistem planet tertua yang diketahui sejauh ini," kata Dr Pier-Emmanuel Tremblay dari University of Warwick, salah satu penulis studi ini.
“Sistem lain ini terbentuk di sekitar bintang berumur pendek yang awalnya lebih dari empat kali massa Matahari, penemuan yang memecahkan rekor memberikan batasan penting tentang seberapa cepat planet dapat terbentuk di sekitar bintang induknya,” kata Tremblay.
(iqb)
tulis komentar anda