Bayam Makanan Canggih, Bisa Lindungi Astronot dari Radiasi Luar Angkasa
Rabu, 24 Februari 2021 - 05:21 WIB
AMSTERDAM - Selain memperkuat tubuh karena kandungan zat besinya, bayam ternyata ampuh dalam menangkal radiasi luar angkasa . Karena itu, astronot disarankan mengonsumsi bayam.
Sekadar informasi, salah satu penghalang terbesar untuk perjalanan ruang angkasa jarak jauh adalah bagaimana melindungi astronot dari efek radiasi luar angkasa yang merusak. Sinar kosmik dan badai proton dari Matahari memaparkan para penjelajah angkasa ke tingkat radiasi berbahaya yang belum dapat ditangani oleh tubuh manusia.
Namun, diet kaya antioksidan bisa melindungi kesehatan jantung di luar angkasa. “Jika kita ingin melihat perjalanan jarak jauh manusia, kita perlu memahami dampak penyakit yang disebabkan oleh ruang angkasa dan bagaimana melindungi tubuh kita darinya,” kata Dr Jesper Hjortnaes dari Leiden University Medical Center di Belanda, seperti dikutip dari laman sciencefocus.com.
Radiasi sendiri dapat merusak protein dan DNA, menyebabkan kanker, dan juga sanggup memengaruhi jantung. Dalam makalah yang diterbitkan di Frontiers in Cardiovascular Medicine, Hjortnaes dan timnya meninjau bukti bagaimana radiasi memengaruhi kesehatan kardiovaskular. Makalah dilengkapi solusi apa yang dapat dilakukan untuk melindungi para astronot.
Tim melihat bukti dari orang-orang yang telah menerima terapi radiasi untuk kanker, serta penelitian tikus tentang paparan radiasi. Mereka menemukan bahwa radiasi dapat menyebabkan renovasi miokard, jaringan jantung yang sehat digantikan oleh jaringan fibrosa yang keras, yang berpotensi menyebabkan gagal jantung.
"Paparan juga bisa menyebabkan penumpukan lemak dan kolesterol di pembuluh darah, yang bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung," katanya.
Para peneliti melanjutkan untuk melihat bukti seputar tindakan perlindungan, termasuk obat radioprotektif dan perubahan pola makan. Mereka menemukan bahwa diet kaya antioksidan, termasuk banyak sayuran hijau seperti bayam dan tomat, "menjanjikan" dalam mengurangi efek berbahaya dari radiasi.
Namun, hanya ada sedikit bukti konklusif, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian. “Kami perlu mengembangkan platform jaringan berbasis manusia, seperti sistem jantung-dalam-chip, yang dapat mensimulasikan penyakit manusia yang sebenarnya, di luar tubuh manusia, untuk mengungkap mekanisme yang berperan dalam penyakit kardiovaskular yang disebabkan radiasi ruang angkasa,” papar Hjortnaes. Baca juga: Tatap Piala Menpora 2021, Persib Mulai Sibuk Cari Amunisi Baru
Sekadar informasi, salah satu penghalang terbesar untuk perjalanan ruang angkasa jarak jauh adalah bagaimana melindungi astronot dari efek radiasi luar angkasa yang merusak. Sinar kosmik dan badai proton dari Matahari memaparkan para penjelajah angkasa ke tingkat radiasi berbahaya yang belum dapat ditangani oleh tubuh manusia.
Namun, diet kaya antioksidan bisa melindungi kesehatan jantung di luar angkasa. “Jika kita ingin melihat perjalanan jarak jauh manusia, kita perlu memahami dampak penyakit yang disebabkan oleh ruang angkasa dan bagaimana melindungi tubuh kita darinya,” kata Dr Jesper Hjortnaes dari Leiden University Medical Center di Belanda, seperti dikutip dari laman sciencefocus.com.
Radiasi sendiri dapat merusak protein dan DNA, menyebabkan kanker, dan juga sanggup memengaruhi jantung. Dalam makalah yang diterbitkan di Frontiers in Cardiovascular Medicine, Hjortnaes dan timnya meninjau bukti bagaimana radiasi memengaruhi kesehatan kardiovaskular. Makalah dilengkapi solusi apa yang dapat dilakukan untuk melindungi para astronot.
Tim melihat bukti dari orang-orang yang telah menerima terapi radiasi untuk kanker, serta penelitian tikus tentang paparan radiasi. Mereka menemukan bahwa radiasi dapat menyebabkan renovasi miokard, jaringan jantung yang sehat digantikan oleh jaringan fibrosa yang keras, yang berpotensi menyebabkan gagal jantung.
"Paparan juga bisa menyebabkan penumpukan lemak dan kolesterol di pembuluh darah, yang bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung," katanya.
Para peneliti melanjutkan untuk melihat bukti seputar tindakan perlindungan, termasuk obat radioprotektif dan perubahan pola makan. Mereka menemukan bahwa diet kaya antioksidan, termasuk banyak sayuran hijau seperti bayam dan tomat, "menjanjikan" dalam mengurangi efek berbahaya dari radiasi.
Namun, hanya ada sedikit bukti konklusif, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian. “Kami perlu mengembangkan platform jaringan berbasis manusia, seperti sistem jantung-dalam-chip, yang dapat mensimulasikan penyakit manusia yang sebenarnya, di luar tubuh manusia, untuk mengungkap mekanisme yang berperan dalam penyakit kardiovaskular yang disebabkan radiasi ruang angkasa,” papar Hjortnaes. Baca juga: Tatap Piala Menpora 2021, Persib Mulai Sibuk Cari Amunisi Baru
(iqb)
Lihat Juga :
tulis komentar anda