Besok Asteroid Besar Melintasi Bumi, Jika Jalurnya Berubah Bisa Kiamat Dunia

Sabtu, 20 Maret 2021 - 09:32 WIB
Foto/dok
JAKARTA - Asteroid terbesar yang terbang melintasi Bumi tahun ini akan lewat akhir pekan ini. Asteroid bernama 231937 (2001 FO32) akan melintas di dekat planet kita pada tanggal 21 Maret 2021.

Asteroid itu kira-kira lebarnya satu kilometer dan merupakan asteroid terbesar yang akan melewati Bumi tahun ini. 2001 FO32 akan datang dalam jarak 7,5 juta kilometer dari planet ini. (Baca: Asteroid Besar dengan Kecepatan 123.887 Km/Jam sedang Menuju Bumi)

Menurut pengamatan dari NASA, batu luar angkasa melesat melalui tata surya dengan kecepatan 34,4 kilometer per detik atau sekitar 123.000 kilometer per jam. Ini lebih dari 100 kali lebih cepat dari kecepatan suara, yaitu 343 meter per detik.



Syukurnya The Virtual Telescope Project sudah dekat, memungkinkan masyarakat untuk melihat akibat dari melesatnya asteroid itu dalam perjalanan di luar Bumi.

Saat asteroid berlayar ke tata surya, The Virtual Telescope Project akan menayangkan siaran langsungnya, dimulai di situs webnya pada pukul 4 pagi GMT pada 22 Maret 2021.

"21 Maret 2021, Asteroid yang Berpotensi Berbahaya 231937 (2001 FO32) akan melintas cukup dekat tetapi aman dengan kita, melintas sekitar 2 juta kilometer dari Bumi," tulis The Virtual Telescope Project.

Meskipun tidak ada risiko terhadap Bumi, NASA tidak dapat mengesampingkan dampak di beberapa titik di masa depan. Inilah mengapa asteroid ini telah ditetapkan sebagai 'asteroid yang berpotensi berbahaya' (PHA). (Baca juga: Tahun 2029 Asteroid Aphopis Bisa Datangi Bumi Lagi hanya Berjarak 40.000 Km)

NASA mengatakan: "Potentially Hazardous Asteroids (PHA) saat ini didefinisikan berdasarkan parameter yang mengukur potensi asteroid untuk melakukan pendekatan yang mengancam ke Bumi.

Secara khusus, semua asteroid dengan jarak persimpangan orbit minimum (MOID) 0,05 au atau kurang dianggap PHA. “Kadang-kadang, jalur orbit asteroid dipengaruhi oleh tarikan gravitasi planet, yang menyebabkan jalurnya berubah," kata NASA.

Para ilmuwan percaya asteroid yang tersesat atau pecahan dari tabrakan sebelumnya telah menghantam Bumi di masa lalu dan memainkan peran utama dalam evolusi planet Bumi.

Sesuatu yang dikenal sebagai efek Yarkovsky dapat menyebabkan asteroid mengubah jalurnya. Efek Yarkovsky terjadi ketika batuan luar angkasa dipanaskan di bawah sinar matahari langsung dan mendingin untuk melepaskan radiasi dari permukaannya. (Baca juga: Ilmuwan Ini Menjelaskan Apa yang Sebenarnya Terjadi Ketika Manusia Mati)

Pada akhirnya, hal ini dapat menyebabkan sedikit perubahan pada orbit asteroid - lebih kecil dari 40 kilometer - yang dapat menimbulkan konsekuensi selama jutaan tahun.
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More