Ilmuwan Duga Strain Virus Ebola Lima Tahun Lalu Kembali Merebak di Afrika
Jum'at, 26 Maret 2021 - 22:42 WIB
Perawat itu adalah mertua dari pasangan korban yang diduga mengidap virus tersebut selama lima tahun. Pasangan tersebut kemudian meninggal karena penyakit virus Ebola.
Perawat segera mengembangkan penyakit tersebut dan diyakini telah menularkannya kepada orang lain selama pemakaman. "Begitulah awal mula wabah itu," kata Gueye.
Tim di CERFIG kemudian mengurutkan sembilan sampel dari orang yang dinyatakan positif Ebola . Virus itu kemungkin laten dan kemudian ditularkan secara seksual dari satu orang ke orang lain. "Bisa juga virus itu ada di dalam tubuh dan tidak menyebabkan penyakit, tetapi karena mutasi virus atau kekebalan tubuh yang turun itu menyebabkan kambuh," kata Gueye kepada CNN. (Baca juga: Mantan DIrektur Intelijen AS Ungkap Banyaknya Penampakan UFO di Bumi)
Semen diketahui mengandung jejak virus Ebola lama setelah seseorang dinyatakan bebas dari penyakit tersebut. "Kami terus melakukan penyelidikan epidemiologis dan antropologis untuk memperkuat hipotesis itu atau mengecualikannya, tetapi sejauh ini itulah hipotesis terkuat yang kami miliki," kata Gueye.
Perawat segera mengembangkan penyakit tersebut dan diyakini telah menularkannya kepada orang lain selama pemakaman. "Begitulah awal mula wabah itu," kata Gueye.
Tim di CERFIG kemudian mengurutkan sembilan sampel dari orang yang dinyatakan positif Ebola . Virus itu kemungkin laten dan kemudian ditularkan secara seksual dari satu orang ke orang lain. "Bisa juga virus itu ada di dalam tubuh dan tidak menyebabkan penyakit, tetapi karena mutasi virus atau kekebalan tubuh yang turun itu menyebabkan kambuh," kata Gueye kepada CNN. (Baca juga: Mantan DIrektur Intelijen AS Ungkap Banyaknya Penampakan UFO di Bumi)
Semen diketahui mengandung jejak virus Ebola lama setelah seseorang dinyatakan bebas dari penyakit tersebut. "Kami terus melakukan penyelidikan epidemiologis dan antropologis untuk memperkuat hipotesis itu atau mengecualikannya, tetapi sejauh ini itulah hipotesis terkuat yang kami miliki," kata Gueye.
(ysw)
tulis komentar anda