Ulat Hongkong Pemakan Plastik di Kenya Jadi Harapan Baru Atasi Polusi di Afrika!

Rabu, 13 November 2024 - 07:30 WIB
loading...
Ulat Hongkong Pemakan...
Ilmuwan di Kenya berupaya untuk menjadikan ulat Hongkong sebagai pengurai plastik atau hewan anti polusi. Foto: ist
A A A
KENYA - Ulat Hongkong memang dikenal pemakan segala, termasuk plastik. Ilmuwan di Kenya berupaya untuk menjadikan ulat Hongkong sebagai pengurai plastik atau hewan anti polusi.

Ilmuwan di International Centre of Insect Physiology and Ecology menemukan bahwa larva mealworm asal Kenya mampu memakan dan mengurai polistiren, jenis plastik yang sulit terurai.

Larva kumbang mealworm (Tenebrio molitor) merupakan ulat yang sangat dikenal oleh para pecinta burung, karena ulat ini biasanya digunakan sebagai pakan burung. Nama dagangnya adalah 'Ulat Hongkong'.

Ini adalah penemuan pertama di Afrika yang menunjukkan potensi serangga dalam mengatasi masalah sampah plastik.

Polistiren, yang biasa dikenal dengan nama styrofoam, banyak digunakan dalam kemasan makanan, elektronik, dan industri. Sifatnya yang tahan lama menyebabkan polistiren sulit diurai dan menjadi penyumbang polusi lingkungan.

Metode daur ulang tradisional mahal dan berpotensi menghasilkan polutan baru. Oleh karena itu, para ilmuwan mencari alternatif pengolahan sampah plastik dengan metode biologis.

Mealworm Kenya dan Bakteri Pengurai Plastik

Tim peneliti menemukan bahwa larva mealworm kecil asal Kenya (Alphitobius diaperinus) dapat mengunyah polistiren dan memiliki bakteri di dalam ususnya yang membantu menguraikan plastik tersebut.

Mealworm ini umum ditemukan di peternakan unggas yang hangat dan menyediakan pasokan makanan yang konstan. Meskipun diperkirakan berasal dari Afrika, mealworm ini dapat ditemukan di banyak negara.

Studi dan Hasil Penelitian

Percobaan selama sebulan: Larva diberi makan polistiren saja, dedak saja, atau kombinasi polistiren dan dedak.

Larva yang diberi makan polistiren dan dedak memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dan mengkonsumsi polistiren lebih efisien.

Larva yang hanya diberi makan polistiren dapat bertahan hidup, tetapi kurang nutrisi sehingga kurang efisien dalam menguraikan polistiren.

Larva yang diberi makan polistiren dan dedak mampu menguraikan sekitar 11,7% dari total polistiren selama periode percobaan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1438 seconds (0.1#10.140)