Astronom Temukan Planet Teraman untuk Dihuni Makhluk Hidup di Bima Sakti
Rabu, 31 Maret 2021 - 17:37 WIB
HOUSTON - Para astronom telah mencari di seluruh pelosok Galaksi Bima Sakti untuk mengidentifikasi tempat teraman yang bisa ditempati makhluk hidup. Penelitian terbaru telah menemukan tempat tersebut.
Penemuan baru ini dibuat oleh sekelompok astronom Italia, yang mempelajari lokasi di mana ledakan kuat kosmik membunuh kehidupan. Ledakan ini, seperti ledakan supernova dan sinar gamma, memuntahkan partikel berenergi tinggi dan radiasi yang dapat merusak DNA serta membunuh kehidupan.
Dengan logika ini, para astronom beralasan, daerah yang lebih ramah untuk hidup akan menjadi daerah yang jarang terjadi ledakan kosmik. "Ledakan kosmik yang kuat tidak dapat diabaikan untuk keberadaan kehidupan di galaksi kita sepanjang sejarah kosmiknya," kata penulis utama studi baru tersebut, Riccardo Spinelli, astronom di Universitas Insubria di Italia.
"Peristiwa ini telah memainkan peran dalam membahayakan kehidupan di sebagian besar Bima Sakti," tambahnya.
Selain menemukan titik api paling mematikan, para astronom juga mengidentifikasi tempat teraman sepanjang sejarah galaksi, sejak 11 miliar tahun lalu. Hasilnya menunjukkan kita saat ini berada di tepi banyak kompleks hunian yang ramah. Tapi di masa muda Bima Sakti, tepi galaksi adalah taruhan yang lebih aman.
Zona Galactic Goldilocks
Banyak faktor yang membuat planet bisa dihuni. Misalnya, planet harus berada di zona Goldilocks, di mana panas dan aktivitas dari bintang induknya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun selain kondisi lokal ini, kehidupan juga harus memerangi radiasi berbahaya yang datang dari ruang antarbintang.
Peristiwa kosmik yang dahsyat, seperti supernova dan semburan sinar gamma, mengalirkan partikel berbahaya berenergi tinggi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Tidak hanya mereka dapat membunuh semua makhluk hidup yang kita ketahui, partikel-partikel ini juga dapat melucuti seluruh atmosfer planet terdampak.
Setelah kejadian seperti itu, para ilmuwan percaya planet yang mengorbit pada sistem bintang di dekatnya akan terhapus dari kehidupan. "Untuk planet yang sangat dekat dengan ledakan bintang, masuk akal bahwa ada sterilisasi lengkap," kata Spinelli kepada Live Science. "Di tempat yang jauh itu, kepunahan massal lebih mungkin terjadi."
Penemuan baru ini dibuat oleh sekelompok astronom Italia, yang mempelajari lokasi di mana ledakan kuat kosmik membunuh kehidupan. Ledakan ini, seperti ledakan supernova dan sinar gamma, memuntahkan partikel berenergi tinggi dan radiasi yang dapat merusak DNA serta membunuh kehidupan.
Dengan logika ini, para astronom beralasan, daerah yang lebih ramah untuk hidup akan menjadi daerah yang jarang terjadi ledakan kosmik. "Ledakan kosmik yang kuat tidak dapat diabaikan untuk keberadaan kehidupan di galaksi kita sepanjang sejarah kosmiknya," kata penulis utama studi baru tersebut, Riccardo Spinelli, astronom di Universitas Insubria di Italia.
"Peristiwa ini telah memainkan peran dalam membahayakan kehidupan di sebagian besar Bima Sakti," tambahnya.
Selain menemukan titik api paling mematikan, para astronom juga mengidentifikasi tempat teraman sepanjang sejarah galaksi, sejak 11 miliar tahun lalu. Hasilnya menunjukkan kita saat ini berada di tepi banyak kompleks hunian yang ramah. Tapi di masa muda Bima Sakti, tepi galaksi adalah taruhan yang lebih aman.
Zona Galactic Goldilocks
Banyak faktor yang membuat planet bisa dihuni. Misalnya, planet harus berada di zona Goldilocks, di mana panas dan aktivitas dari bintang induknya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Namun selain kondisi lokal ini, kehidupan juga harus memerangi radiasi berbahaya yang datang dari ruang antarbintang.
Peristiwa kosmik yang dahsyat, seperti supernova dan semburan sinar gamma, mengalirkan partikel berbahaya berenergi tinggi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Tidak hanya mereka dapat membunuh semua makhluk hidup yang kita ketahui, partikel-partikel ini juga dapat melucuti seluruh atmosfer planet terdampak.
Setelah kejadian seperti itu, para ilmuwan percaya planet yang mengorbit pada sistem bintang di dekatnya akan terhapus dari kehidupan. "Untuk planet yang sangat dekat dengan ledakan bintang, masuk akal bahwa ada sterilisasi lengkap," kata Spinelli kepada Live Science. "Di tempat yang jauh itu, kepunahan massal lebih mungkin terjadi."
tulis komentar anda