17 Negara Larang Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Kominfo: Hoaks
Sabtu, 03 April 2021 - 16:05 WIB
JAKARTA - Beredar sebuah unggahan di Facebook yang menyatakan ada 17 negara yang melarang penggunaan atau penyebaran vaksin AstraZeneca.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) langsung memberikan tanggapan dan konfirmasi bahwa info itu adalah hoaks.
Dalam postingan Instagram resmi Kominfo, menyatakan bahwa informasi tersebut keliru.
Beberapa negara hanya menangguhkan administrasi pemesanan vaksin AstraZeneca, sembari menunggu hasil uji klinis dari pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara pada 18 Maret lalu, WHO dan Medicines Agency (EMA) telah mengeluarkan pernyataan untuk merekomendasikan pemakaian vaksin AstraZeneca tetap dilanjtukan.
WHO dan EMA menganggap bahwa manfaat vaksin Astra Seneca lebih besar dibanding risikonya.
Dikabarkan sebelumnya, pembekuan darah pada otak yang langka telah di deteksi pada sejumlah orang setelah mereka menerima suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca.
Pada saat bersamaan, berbagai ilmuwan dan otoritas pemeriksa keamanan obat-obatan di seluruh dunia berupaya mencari tahu apakah vaksin tersebut menyebabkan pembekuan darah dan seberapa besar risikonya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) langsung memberikan tanggapan dan konfirmasi bahwa info itu adalah hoaks.
Dalam postingan Instagram resmi Kominfo, menyatakan bahwa informasi tersebut keliru.
Beberapa negara hanya menangguhkan administrasi pemesanan vaksin AstraZeneca, sembari menunggu hasil uji klinis dari pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara pada 18 Maret lalu, WHO dan Medicines Agency (EMA) telah mengeluarkan pernyataan untuk merekomendasikan pemakaian vaksin AstraZeneca tetap dilanjtukan.
WHO dan EMA menganggap bahwa manfaat vaksin Astra Seneca lebih besar dibanding risikonya.
Dikabarkan sebelumnya, pembekuan darah pada otak yang langka telah di deteksi pada sejumlah orang setelah mereka menerima suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca.
Pada saat bersamaan, berbagai ilmuwan dan otoritas pemeriksa keamanan obat-obatan di seluruh dunia berupaya mencari tahu apakah vaksin tersebut menyebabkan pembekuan darah dan seberapa besar risikonya.
(dan)
tulis komentar anda