Bikin Penasaran Ilmuwan, Sinar Misterius Keluar dari Planet Uranus
Jum'at, 09 April 2021 - 02:27 WIB
JAKARTA - Untuk pertama kalinya, para astronom mendeteksi sinar-X misterius yang keluar dari Planet Uranus . Ada dua hipotesis yang dikeluarkan oleh ilmuwan terkait sinar misterius tersebut.
Menurut para ilmuwan NASA, Uranus sangat besar sehingga bisa jadi sinar-X hamburan yang dilepaskan oleh matahari lebih dari satu miliar mil jauhnya. Kemungkin lain, cincin halus debu yang mengelilingi Uranus menghasilkan radiasi mereka sendiri melalui proses yang tidak diketahui.
Dikutip dari Live Science, Planet Uranus dingin, berangin dan hampir seluruhnya terbuat dari es dan gas. Meski ukurannya sangat besar (dengan diameter sekitar empat kali lipat Bumi), Uranus sulit dipelajari secara mendalam. Hanya satu pesawat ruang angkasa - Voyager 2 NASA - yang pernah melakukan perjalanan berbahaya ke planet ini, memaksa para ilmuwan untuk mengandalkan pengamatan teleskop yang lebih dekat ke Bumi untuk mempelajari raksasa es tersebut.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan 31 Maret di jurnal JGR Space Physics, para astronom melakukan pengamatan Uranus menggunakan teleskop Chandra X-Ray Observatory NASA.
Menurut NASA, sinar-X dipancarkan saat materi dipanaskan hingga jutaan derajat, seperti saat bintang meledak atau saat materi berputar di sekitar tepi lubang hitam dengan kecepatan mendekati cahaya. Hingga saat ini, emisi sinar-X telah terdeteksi dari setiap planet di tata surya kecuali Uranus dan Neptunus.
Dalam kebanyakan kasus, emisi ini terjadi ketika sinar-X yang dibuat oleh matahari menabrak atom di atmosfer planet, menyebarkan cahaya kembali ke luar angkasa.
Dalam studi baru, para peneliti melihat data Chandra yang diambil dari Uranus pada tahun 2002 dan 2017, dan melihat bukti yang jelas tentang emisi sinar-X di kedua tahun tersebut.
Beberapa dari emisi ini memiliki kecerahan yang konsisten dengan sinar-X matahari yang tersebar kembali ke luar, tulis para peneliti. Namun, dalam pengamatan tahun 2017, tim mendeteksi kemungkinan "suar" sinar-X, di mana kecerahan emisi di sekitar Uranus meningkat empat kali lipat dari satu hari ke hari berikutnya.
Menurut para ilmuwan NASA, Uranus sangat besar sehingga bisa jadi sinar-X hamburan yang dilepaskan oleh matahari lebih dari satu miliar mil jauhnya. Kemungkin lain, cincin halus debu yang mengelilingi Uranus menghasilkan radiasi mereka sendiri melalui proses yang tidak diketahui.
Dikutip dari Live Science, Planet Uranus dingin, berangin dan hampir seluruhnya terbuat dari es dan gas. Meski ukurannya sangat besar (dengan diameter sekitar empat kali lipat Bumi), Uranus sulit dipelajari secara mendalam. Hanya satu pesawat ruang angkasa - Voyager 2 NASA - yang pernah melakukan perjalanan berbahaya ke planet ini, memaksa para ilmuwan untuk mengandalkan pengamatan teleskop yang lebih dekat ke Bumi untuk mempelajari raksasa es tersebut.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan 31 Maret di jurnal JGR Space Physics, para astronom melakukan pengamatan Uranus menggunakan teleskop Chandra X-Ray Observatory NASA.
Menurut NASA, sinar-X dipancarkan saat materi dipanaskan hingga jutaan derajat, seperti saat bintang meledak atau saat materi berputar di sekitar tepi lubang hitam dengan kecepatan mendekati cahaya. Hingga saat ini, emisi sinar-X telah terdeteksi dari setiap planet di tata surya kecuali Uranus dan Neptunus.
Dalam kebanyakan kasus, emisi ini terjadi ketika sinar-X yang dibuat oleh matahari menabrak atom di atmosfer planet, menyebarkan cahaya kembali ke luar angkasa.
Baca Juga
Dalam studi baru, para peneliti melihat data Chandra yang diambil dari Uranus pada tahun 2002 dan 2017, dan melihat bukti yang jelas tentang emisi sinar-X di kedua tahun tersebut.
Beberapa dari emisi ini memiliki kecerahan yang konsisten dengan sinar-X matahari yang tersebar kembali ke luar, tulis para peneliti. Namun, dalam pengamatan tahun 2017, tim mendeteksi kemungkinan "suar" sinar-X, di mana kecerahan emisi di sekitar Uranus meningkat empat kali lipat dari satu hari ke hari berikutnya.
(ysw)
tulis komentar anda