Michael Collins, Orang Ketiga Sampai ke Bulan Meninggal Dunia
Kamis, 29 April 2021 - 04:10 WIB
Michael Collins meninggal dunia karena penyakit kanker yang dideranya sejak lama. Foto/IST
AMERIKA SERIKAT - Michael Collins, astronot ketiga dari Amerika Serikat yang sampai ke Bulan meninggal dunia di usia 90 tahun, Rabu (28/4) waktu setempat. Diketahui Michael Collins adalah anggota dari tim astronot Apollo 11 dari Amerika Serikat yang menjalankan misi ke Bulan selain Neil Armstrong dan Edwin Aldrin pada 16-24 Juli 1969.
Berbeda dengan dua temannya yang menjejakkan kaki di Bulan, Michael Collins tetap berada di Apollo 11 untuk menjalankan kontrol pesawat ruang angkasa tersebut tetap terkoneksi dengan Bumi.
"Kami menyesal memberitahukan bahwa ayah dan kakek kesayangan kami meninggal dunia hari ini, setelah melawan kanker sejak lama," tulis keterangan resmi keluarga Michael Collins di akun resmi Facebook milik Michael Collins.
"Dia menghabiskan waktu terakhirnya dengan damai bersama keluarga. Mike selalu menghadapi segala tantangan dalam hidup dengan sabar dan kerendahan hati termasuk tantangan terakhir dalam hidupnya. Kami akan sangat merindukannya dan kami sangat mengerti betapa ayah dan kakek kami telah menjalani hidup yang dia banggakan. Kami akan menghargai permintaannya untuk tidak menangisi kepergiannya dengan menghargai segala hal yang terjadi dalam hidupnya," tulis keterangan itu lagi.
Masih dalam keterangan yang sama, keluarga Michael Collins mengajak seluruh masyarakat dunia untuk melakukan hal yang sama dengan mengingat dan menghargai segala kebaikan yang ada pada Michael Collins serta kecintaannya pada ruang angkasa dan bahkan hobinya yang sangat sederhana seperti memancing ikan. "Kami berharap kami diberikan waktu tenang untuk melalui masa-masa sulit ini hingga pemakaman nanti. Detil lebih lanjut akan kami umumkan di akun ini," tulis keterangan keluarga Michael Collins.
Meninggalnya Michael Collins juga sudah diketahui NASA. Dalam keterangan resmi, NASA mengatakan Amerika Serikat telah kehilangan seorang sosok yang sangat penting, pelopor dan pendukung kegiatan eksplorasi ruang angkasa. "Sebagai pilot Apollo 11, di saat kedua rekannya menjejakkan kaki di Bulan, dia membantu negara kita untuk meraih sejarah yang membanggakan bangsa," ucap NASA Administrator Steve Jurczyk.
Berbeda dengan dua temannya yang menjejakkan kaki di Bulan, Michael Collins tetap berada di Apollo 11 untuk menjalankan kontrol pesawat ruang angkasa tersebut tetap terkoneksi dengan Bumi.
"Kami menyesal memberitahukan bahwa ayah dan kakek kesayangan kami meninggal dunia hari ini, setelah melawan kanker sejak lama," tulis keterangan resmi keluarga Michael Collins di akun resmi Facebook milik Michael Collins.
"Dia menghabiskan waktu terakhirnya dengan damai bersama keluarga. Mike selalu menghadapi segala tantangan dalam hidup dengan sabar dan kerendahan hati termasuk tantangan terakhir dalam hidupnya. Kami akan sangat merindukannya dan kami sangat mengerti betapa ayah dan kakek kami telah menjalani hidup yang dia banggakan. Kami akan menghargai permintaannya untuk tidak menangisi kepergiannya dengan menghargai segala hal yang terjadi dalam hidupnya," tulis keterangan itu lagi.
Masih dalam keterangan yang sama, keluarga Michael Collins mengajak seluruh masyarakat dunia untuk melakukan hal yang sama dengan mengingat dan menghargai segala kebaikan yang ada pada Michael Collins serta kecintaannya pada ruang angkasa dan bahkan hobinya yang sangat sederhana seperti memancing ikan. "Kami berharap kami diberikan waktu tenang untuk melalui masa-masa sulit ini hingga pemakaman nanti. Detil lebih lanjut akan kami umumkan di akun ini," tulis keterangan keluarga Michael Collins.
Meninggalnya Michael Collins juga sudah diketahui NASA. Dalam keterangan resmi, NASA mengatakan Amerika Serikat telah kehilangan seorang sosok yang sangat penting, pelopor dan pendukung kegiatan eksplorasi ruang angkasa. "Sebagai pilot Apollo 11, di saat kedua rekannya menjejakkan kaki di Bulan, dia membantu negara kita untuk meraih sejarah yang membanggakan bangsa," ucap NASA Administrator Steve Jurczyk.
tulis komentar anda