Ternyata Palsu, Begini Asal Usul Pesugihan Babi Ngepet di Indonesia Menurut Sejarawan

Kamis, 29 April 2021 - 15:33 WIB
”Kalau melihat sejarah, praktik pesugihan itu tidak terlepas dari tradisi yang kendal di Jawa. Terlebih, saat agama belum masuk dan penduduk Indonesia masih menganut paham animisme dan dinamisme,” papar Asep saat dihubungi MNC Portal Indonesia.



Asep melanjutkan, pesugihan ini muncul di abad ke-18 hingga 19 terutama saat semakin berkembangnya paham liberalisme dan kapitalisme. Jadi, yang sebelumnya masyarakat hidup damai dan rukun, berubah menjadi kesusahan setelah paham tersebut datang.

”Kedatangan VOC menandai paham ini ada di Indonesia. Di saat itu, banyak priyai yang sengsara. Penduduk Indonesia hanya bisa hidup enak kalau mereka bisa dekat dengan penjajah. Karena itu, banyak warga yang terasingkan dan terbelakang baik secara pemikiran, pendidikan, hingga ekonomi," ujarnya.

Asep menekankan bahwa kebenaran pesugihan sendiri baginya yang rasional sulit diterima. Tetapi, kurang lebih di abad 18 akhir dan awal 19 itulah pesugihan mulai ramai diberitakan. "Banyak akhirnya orang-orang yang percaya hal yang tak masuk akal," sambungnya.

Bentuk pesugihan yang dilakukan salah satunya adalah mendatangi makam keramat. Ritual tumbal pun marak tersebar informasinya di masa itu.

"Praktik pesugihan biasanya melibatkan gunung, sawah, laut dan goa. Keempat unsur tersebut memiliki nilai yang dipercaya. Termasuk binatang-binatang dan di situlah babi ngepet ada," katanya.



Indonesia di era 1800an. Foto: dok Tropenmuseum

Pesugihan pun banyak terjadi di pergantian musim. Ya, dari musim kemarau ke musim hujan, musim panen ke musim tanam, pun sebaliknya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More