Fosil Spesies Baru Dinosaurus Terbesar Ditemukan di Australia
Rabu, 09 Juni 2021 - 03:12 WIB
Para peneliti Australia membandingkan pemindaian tulang 3D dengan spesies sauropoda lainnya. Foto/Queensland Museum
QUEENSLAND - Para ilmuwan di Australia mengklasifikasikan spesies dinosaurus baru yang ditemukan pada 2007 sebagai yang terbesar yang pernah ditemukan di benua itu. Para ahli mengatakan titanosaurus memiliki tinggi hingga 6,5 meter dan panjang 30 meter.
Dilansir dari BBC News, Selasa (8/6/2021), Australotitan cooperensis atau "titan selatan", adalah salah satu dari 15 dinosaurus terbesar yang ditemukan di seluruh dunia. Kerangkanya pertama kali ditemukan di sebuah peternakan di barat daya Queensland.
Ahli paleontologi telah bekerja selama dekade terakhir untuk mengidentifikasi dinosaurus dan membedakannya dari spesies lain. Identifikasi itu dilakukan dengan membandingkan pemindaian fosil dengan sauropoda lainnya.
Sauropoda adalah dinosaurus pemakan tumbuhan yang dikenal karena ukurannya yang besar. Mereka memiliki kepala kecil, leher sangat panjang, ekor panjang dan kaki tebal seperti pilar.
Dinosaurus ini menjelajahi benua selama Periode Kapur, sekitar 92-96 juta tahun yang lalu. Proses identifikasinya memakan waktu lama karena lokasi tulang yang terpencil dan ukurannya serta kondisinya yang rapuh. Namun tim peneliti dari Museum Queensland dan Museum Sejarah Alam Eromanga menemukan banyak kondisi fosil yang masih utuh.
Tim menemukan Australotitan terkait erat dengan tiga spesies sauropoda lainnya yakni, Wintonotitan, Diamantinasaurus, dan Savannasaurus. "Sepertinya dinosaurus terbesar di Australia adalah bagian dari satu keluarga besar," kata Dr Scott Hocknull, salah satu peneliti utama.
Tulang-tulang itu pertama kali ditemukan pada 2007 di sebuah peternakan keluarga dekat Eromanga, yang dimiliki oleh dua peneliti dinosaurus, Robyn dan Stuart Mackenzie.
Pemerintah negara bagian Queensland menyambut baik klasifikasi tersebut pada hari Selasa - menyebutnya sebagai anugerah bagi penemuan dinosaurus lokal.
"Australia adalah salah satu perbatasan terakhir untuk penemuan dinosaurus dan Queensland dengan cepat mengukuhkan dirinya sebagai ibu kota palaeo negara - masih banyak lagi yang bisa ditemukan," kata Dr Jim Thompson, kepala eksekutif Jaringan Museum Queensland.
Dilansir dari BBC News, Selasa (8/6/2021), Australotitan cooperensis atau "titan selatan", adalah salah satu dari 15 dinosaurus terbesar yang ditemukan di seluruh dunia. Kerangkanya pertama kali ditemukan di sebuah peternakan di barat daya Queensland.
Ahli paleontologi telah bekerja selama dekade terakhir untuk mengidentifikasi dinosaurus dan membedakannya dari spesies lain. Identifikasi itu dilakukan dengan membandingkan pemindaian fosil dengan sauropoda lainnya.
Sauropoda adalah dinosaurus pemakan tumbuhan yang dikenal karena ukurannya yang besar. Mereka memiliki kepala kecil, leher sangat panjang, ekor panjang dan kaki tebal seperti pilar.
Dinosaurus ini menjelajahi benua selama Periode Kapur, sekitar 92-96 juta tahun yang lalu. Proses identifikasinya memakan waktu lama karena lokasi tulang yang terpencil dan ukurannya serta kondisinya yang rapuh. Namun tim peneliti dari Museum Queensland dan Museum Sejarah Alam Eromanga menemukan banyak kondisi fosil yang masih utuh.
Tim menemukan Australotitan terkait erat dengan tiga spesies sauropoda lainnya yakni, Wintonotitan, Diamantinasaurus, dan Savannasaurus. "Sepertinya dinosaurus terbesar di Australia adalah bagian dari satu keluarga besar," kata Dr Scott Hocknull, salah satu peneliti utama.
Tulang-tulang itu pertama kali ditemukan pada 2007 di sebuah peternakan keluarga dekat Eromanga, yang dimiliki oleh dua peneliti dinosaurus, Robyn dan Stuart Mackenzie.
Pemerintah negara bagian Queensland menyambut baik klasifikasi tersebut pada hari Selasa - menyebutnya sebagai anugerah bagi penemuan dinosaurus lokal.
"Australia adalah salah satu perbatasan terakhir untuk penemuan dinosaurus dan Queensland dengan cepat mengukuhkan dirinya sebagai ibu kota palaeo negara - masih banyak lagi yang bisa ditemukan," kata Dr Jim Thompson, kepala eksekutif Jaringan Museum Queensland.
(ysw)
tulis komentar anda