Kotoran Hewan Petunjuk Baru Israel Korek Sisa-Sisa Kerajaan Sulaiman
Kamis, 10 Juni 2021 - 10:13 WIB
Bangunan-bangunan besar seperti itu, jelas para peneliti, membutuhkan logam dalam jumlah besar, yang hanya bisa diproduksi oleh pertambangan dalam skala industrial. Tetapi kitab-kitab suci tak bercerita soal lokasi pertambangan-pertambangan tersebut.
Situs purbakala itu sendiri pertama kali ditemukan oleh arkeolog Amerika Serikat, Nelson Glueck pada 1930an. Ia menemukan situs tersebut saat sedang mengeksplorasi Lembah Arabah, yang terkenal kaya akan tembaga. Lembah ini membentang dari Laut Mati ke selatan, hingga Laut Merah.
Glueck yang pertama kali menulis di The National Geographic bahwa pertambangan itu beroperasi pada masa Raja Sulaiman.
Tetapi sejumlah arkeolog yang mengikuti jejak Glueck belakangan mengatakan bahwa Daud dan Sulaiman bukanlah raja-raja besar seperti yang diceritakan dalam Alkitab. Mereka hanya kepala suku yang tak memiliki kemampuan untuk mengorganisasi pengoperasian tambang berskala besar atau menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan yang lebih jauh.
Para kritikus juga meragukan catatan kronologis Alkitab, yang menulis bahwa Daud dan Salomo berkuasa di sekitar abad 10 sebelum Masehi. Akibatnya, Glueck menjadi bahan lelucon dalam dunia pengetahuan.
Tetapi temuan baru ini bisa membalikkan keadaan dan memperkuat keyakinan Glueck pada catatan sejarah dalam Alkitab.
Temuan Ben-Yosef dkk ini diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science: Reports.
Pada zaman raja Daud, orang Yebus menguasai wilayah Yerusalem. Kota ini hanya menempati bagian selatan pegunungan tengah. Ketika Daud merebut kota itu.
Kota Yerusalemterletak di sebuah wilayah yang terdiri dari tiga lembah utama, Hinom, lembah tengah atau Tyropeon, dan lembah Kidron. Barisan pegunungan antara Lembah Tengah dan Kidron bernama Gunung Moriah. Puncak gunung adalah batu datar besar yang menonjol, yang sekarang terletak di bawah Kubah Batu (Kubatus Sakhroh/Dome of The Rock).
Baca Juga
Situs purbakala itu sendiri pertama kali ditemukan oleh arkeolog Amerika Serikat, Nelson Glueck pada 1930an. Ia menemukan situs tersebut saat sedang mengeksplorasi Lembah Arabah, yang terkenal kaya akan tembaga. Lembah ini membentang dari Laut Mati ke selatan, hingga Laut Merah.
Glueck yang pertama kali menulis di The National Geographic bahwa pertambangan itu beroperasi pada masa Raja Sulaiman.
Tetapi sejumlah arkeolog yang mengikuti jejak Glueck belakangan mengatakan bahwa Daud dan Sulaiman bukanlah raja-raja besar seperti yang diceritakan dalam Alkitab. Mereka hanya kepala suku yang tak memiliki kemampuan untuk mengorganisasi pengoperasian tambang berskala besar atau menjalin hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan yang lebih jauh.
Para kritikus juga meragukan catatan kronologis Alkitab, yang menulis bahwa Daud dan Salomo berkuasa di sekitar abad 10 sebelum Masehi. Akibatnya, Glueck menjadi bahan lelucon dalam dunia pengetahuan.
Tetapi temuan baru ini bisa membalikkan keadaan dan memperkuat keyakinan Glueck pada catatan sejarah dalam Alkitab.
Temuan Ben-Yosef dkk ini diterbitkan dalam The Journal of Archaeological Science: Reports.
Pada zaman raja Daud, orang Yebus menguasai wilayah Yerusalem. Kota ini hanya menempati bagian selatan pegunungan tengah. Ketika Daud merebut kota itu.
Kota Yerusalemterletak di sebuah wilayah yang terdiri dari tiga lembah utama, Hinom, lembah tengah atau Tyropeon, dan lembah Kidron. Barisan pegunungan antara Lembah Tengah dan Kidron bernama Gunung Moriah. Puncak gunung adalah batu datar besar yang menonjol, yang sekarang terletak di bawah Kubah Batu (Kubatus Sakhroh/Dome of The Rock).
tulis komentar anda