Gawat, Banyak Perjalanan ke Luar Angkasa Bisa Berdampak Buruk Bagi Bumi
Jum'at, 18 Juni 2021 - 00:10 WIB
JAKARTA - Perjalanan luar angkasa memiliki dampak besar bagi lingkungan. Jika perjalanan ke luar angkasa bertujuan untuk penelitian, itu masih bisa dimaklumi. Tapi jika untuk perjalanan wisata turis, seperti yang akan Jeff Bezos, banyak ahli yang mempertanyakannya.
Diketahui, perusahaan termasuk SpaceX, Virgin Galactic, dan Space Adventures ingin membuat pariwisata luar angkasa tersedia untuk masyarakat umum. Dan ternyata banyak orang yang tertarik.
Kendati demikian, di tengah krisis iklim yang terjadi saat ini di Bumi, mengirim miliarder ke luar angkasa dengan roket bukanlah keputusan yang ramah lingkungan.
Pasalnya, roket yang terbakar melalui sejumlah besar propelan untuk lepas landas dan mendarat. Baik itu minyak tanah di roket Falcon 9 SpaceX, metana di Starship, atau hidrogen cair di Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) baru NASA, yang membakar material itu dan berdampak pada atmosfer bumi.
Tidak peduli bahan bakar apa yang digunakan, semua peluncuran memancarkan banyak panas yang mengaduk nitrogen di atmosfer untuk menciptakan oksida nitrogen yang mengganggu.
"Tergantung di mana mereka dilepaskan di ketinggian, oksida nitrogen itu dapat berkontribusi pada pembentukan ozon atau penipisan ozon," jelas Eloise Marais, profesor geografi fisik di University College London, dikutip dari Mashable, Kamis (17/6/2021).
Di stratosfer, di mana ozon bertindak sebagai perisai terhadap radiasi ultraviolet dari matahari, panas itu dapat menggerogoti ozon.
Diketahui, perusahaan termasuk SpaceX, Virgin Galactic, dan Space Adventures ingin membuat pariwisata luar angkasa tersedia untuk masyarakat umum. Dan ternyata banyak orang yang tertarik.
Kendati demikian, di tengah krisis iklim yang terjadi saat ini di Bumi, mengirim miliarder ke luar angkasa dengan roket bukanlah keputusan yang ramah lingkungan.
Pasalnya, roket yang terbakar melalui sejumlah besar propelan untuk lepas landas dan mendarat. Baik itu minyak tanah di roket Falcon 9 SpaceX, metana di Starship, atau hidrogen cair di Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) baru NASA, yang membakar material itu dan berdampak pada atmosfer bumi.
Tidak peduli bahan bakar apa yang digunakan, semua peluncuran memancarkan banyak panas yang mengaduk nitrogen di atmosfer untuk menciptakan oksida nitrogen yang mengganggu.
"Tergantung di mana mereka dilepaskan di ketinggian, oksida nitrogen itu dapat berkontribusi pada pembentukan ozon atau penipisan ozon," jelas Eloise Marais, profesor geografi fisik di University College London, dikutip dari Mashable, Kamis (17/6/2021).
Di stratosfer, di mana ozon bertindak sebagai perisai terhadap radiasi ultraviolet dari matahari, panas itu dapat menggerogoti ozon.
tulis komentar anda