Jadi Rebutan di Indonesia, Ahli Pastikan Penggunaan Ivermectin Belum Teruji

Jum'at, 09 Juli 2021 - 20:50 WIB
Beberapa efek samping yang cukup sering terjadi di antaranya diare, mual, pusing, dan rasa kantuk.

Sementara efek samping lain yang tidak terlalu lumrah termasuk rasa letih, sakit perut, sembelit, muntah, tubuh gemetar, ruam, dan rasa gatal.

Ivermectin juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, seperti obat pengencer darah warfarin, maupun memperburuk kondisi-kondisi tertentu seperti asma.

Menelan Ivermectin yang ditemukan pada produk-produk untuk mengatasi masalah kutu rambut itu berbahaya. Di negara bagian News South Wales, Australia, orang yang menelan Ivermectin diminta segera menghubungi Poison Information Hotline

Data laboratorium terkini dari peneliti di Monash University dan Doherty Institute menunjukkan bahwa Ivermectin mampu menghentikan berlipatgandanya SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.

Ivermectin juga berhasil menghentikan berlipatgandanya virus lain (seperti HIV, dengue, influenza, dan Zika), setidaknya di dalam laboratorium.

Para peneliti menemukan bahwa efek Ivermectin pada SARS-CoV-2 terlihat setelah paparan tunggal terhadap obat tersebut. Berlipatgandanya virus tersebut terhenti dalam kurun 24 hingga 48 jam.

Masih belum jelas bagaimana Ivermectin bekerja. Namun obat ini tampak berhasil menghentikan proses yang membuat protein dapat berpindah di dalam virus tersebut. Protein tersebut biasanya akan melemahkan respons kekebalan tubuh terhadap virus, yang mengakibatkan virus dapat berlipat ganda dan menyebabkan infeksi.
(wbs)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More