Selidiki Asal-Usul Covid-19, WHO Bidik Wanita asal Italia
Rabu, 14 Juli 2021 - 14:08 WIB
MILAN - Asal usul virus corona hingga saat ini masih belum jelas, walaupun dunia hingga saat ini meyakini virus corona berasal dari Wuhan China. Namun sekelompok peneliti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul Covid-19 kini beralih ke misi untuk menemukan pasien wanita dari Italia.
Wanita berusia 25 tahun itu diduga mengunjungi sebuah rumah sakit di Milan dan mengeluhkan sakit tenggorokan dan luka di kulit pada November 2019, sebulan sebelum klaster Wuhan mengguncang dunia. sudah menyebar di China dan di tempat lain sebelum klaster Wuhan muncul pada Desember 2019.
Namun identitas perempuan tersebut hingga saat ini belum teridentifikasi sehingga mempersulit proses penelusuran keberadaannya.
Seperti dilansir dari The Wall Street Journal, Rumah Sakit Policlinico di Milan dan Universitas Milan mengatakan mereka tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang wanita itu.
Lebih rumit lagi, dokter kulit yang merawat wanita tersebut, Dr. Raffaele Gianotti dikabarkan meninggal dunia pada Maret lalu, beberapa hari sebelum tim WHO ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pasien tersebut.
Sebelumnya, para ilmuwan mencari seorang wanita yang dikenal sebagai 'pasien Su' yang diyakini sebagai inipasien pertama yang terinfeksi Covid-19 dari laboratorium virologi di Wuhan.
Tim peneliti WHO menyatakan, menyelidiki kasus infeksi dini dapat membantu memperkuat timeline kapan dan di mana virus corona dimulai.
Pada tanggal 10 November 2019, drg. Gianotti mengambil sampel kulit dari wanita tersebut dan ketika pandemi melanda Italia pada awal tahun 2020, dokter tersebut memeriksa kembali data sampel kulit wanita tersebut.
Berdasarkan tes yang dilakukan, Gianotti yakin wanita itu terinfeksi Covid-19 dan pada Juni 2020 dan tes darah yang diambil dari wanita itu menunjukkan dia positif virus corona.
Wanita berusia 25 tahun itu diduga mengunjungi sebuah rumah sakit di Milan dan mengeluhkan sakit tenggorokan dan luka di kulit pada November 2019, sebulan sebelum klaster Wuhan mengguncang dunia. sudah menyebar di China dan di tempat lain sebelum klaster Wuhan muncul pada Desember 2019.
Namun identitas perempuan tersebut hingga saat ini belum teridentifikasi sehingga mempersulit proses penelusuran keberadaannya.
Seperti dilansir dari The Wall Street Journal, Rumah Sakit Policlinico di Milan dan Universitas Milan mengatakan mereka tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang wanita itu.
Lebih rumit lagi, dokter kulit yang merawat wanita tersebut, Dr. Raffaele Gianotti dikabarkan meninggal dunia pada Maret lalu, beberapa hari sebelum tim WHO ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pasien tersebut.
Sebelumnya, para ilmuwan mencari seorang wanita yang dikenal sebagai 'pasien Su' yang diyakini sebagai inipasien pertama yang terinfeksi Covid-19 dari laboratorium virologi di Wuhan.
Tim peneliti WHO menyatakan, menyelidiki kasus infeksi dini dapat membantu memperkuat timeline kapan dan di mana virus corona dimulai.
Pada tanggal 10 November 2019, drg. Gianotti mengambil sampel kulit dari wanita tersebut dan ketika pandemi melanda Italia pada awal tahun 2020, dokter tersebut memeriksa kembali data sampel kulit wanita tersebut.
Berdasarkan tes yang dilakukan, Gianotti yakin wanita itu terinfeksi Covid-19 dan pada Juni 2020 dan tes darah yang diambil dari wanita itu menunjukkan dia positif virus corona.
(wbs)
tulis komentar anda