Arkeologi Temukan Fosil Kelelawar Berusia Ratusan Ribu Tahun
Sabtu, 31 Juli 2021 - 09:02 WIB
BUENOS AIRES - Kelalawar saat ini dianggap sebagai hewan yang pembawa virus COVID-19 namun tak menciutkan para peneliti menelusuri hewan ini. Yang terbaru fosil tulang rahang kelelawar milik spesies kelelawar 'vampir raksasa' yang punah 100.000 tahun lalu ditemukan di sebuah gua di Argentina.
Tulang rahang kelelawar diyakini milik spesies Desmodus Draculae dan temuan ini memberikan petunjuk tentang kepunahan hewan tersebut. BACA JUGA - Air Laut Pasifik Mendidih, Rebus Jutaan Ikan Salmon
Seperti dilansir dari AFP, Hewan ini menguasai sekitar 20 persen dari semua spesies mamalia setelah jumlahnya meningkat sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Ini berarti bahwa setiap penemuan tentang kelelawar sangat berharga karena membantu mengumpulkan fakta tentang sejarah hewan tersebut.
Laboratorium Paleontologi, Miramar Museum of Natural Sciences di Argentina, Mariano Magnussen mengatakan, spesies kelelawar vampir merupakan satu-satunya keluarga kelelawar di dunia yang banyak ingin diketahui.
Ia mengatakan bahwa hewan ini bukan termasuk kategori mamalia yang berbahaya meski hidup dengan memakan darah hewan lain.
"Yang buruk kelelawar ini bisa menularkan rabies atau penyakit lain jika terinfeksi," jelasnya.
Saat ini, hanya tiga dari sekitar 1.400 spesies mamalia yang merupakan kelelawar vampir.
Tulang rahang kelelawar diyakini milik spesies Desmodus Draculae dan temuan ini memberikan petunjuk tentang kepunahan hewan tersebut. BACA JUGA - Air Laut Pasifik Mendidih, Rebus Jutaan Ikan Salmon
Seperti dilansir dari AFP, Hewan ini menguasai sekitar 20 persen dari semua spesies mamalia setelah jumlahnya meningkat sekitar 50 juta tahun yang lalu.
Ini berarti bahwa setiap penemuan tentang kelelawar sangat berharga karena membantu mengumpulkan fakta tentang sejarah hewan tersebut.
Laboratorium Paleontologi, Miramar Museum of Natural Sciences di Argentina, Mariano Magnussen mengatakan, spesies kelelawar vampir merupakan satu-satunya keluarga kelelawar di dunia yang banyak ingin diketahui.
Ia mengatakan bahwa hewan ini bukan termasuk kategori mamalia yang berbahaya meski hidup dengan memakan darah hewan lain.
"Yang buruk kelelawar ini bisa menularkan rabies atau penyakit lain jika terinfeksi," jelasnya.
Saat ini, hanya tiga dari sekitar 1.400 spesies mamalia yang merupakan kelelawar vampir.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda