Sains, Kunci Rahasia China Pimpin Perolehan Medali Olimpiade
Minggu, 08 Agustus 2021 - 11:00 WIB
Sejatinya terowongan angin digunakan oleh CASC untuk menemukan kecepatan dan kemampuan roket-roket buatan China. Untuk tim renang China, terowongan angin itu diharapkan mampu menemukan postur yang tepat dan gerakan yang hebat agar mereka bisa melaju di kolam renang secepat roket.
"Melalui data analis, tim CASC memformulasikan progran latihan ilmiah dan dukungan sains agar meningkatkan performa mereka," tulis CASC seperti dikutip Weibo.
Teknologi yang sama juga diterapkan ke tim dayung China. CASC membuatkan terowongan angin yang sedikit berbeda karena memang medan pertarungannnya juga berbeda. Terowongan angin itu dibuat sedemikian rupa agar bisa memberikan hambatan yang sama seperti halnya berada di trek dayung.
"Simulasi di terowongan tim dayung harus benar-benar sama dengan trek lomba. Permukaan air harus bisa dibuat di terowongan itu. Hal lain yang penting adalah tekanan aerodinamis di atas permukaan air yang harus dhitung," terang CASC.
Hasilnya sangat impresif karena tim dayung China justru tidak hanya meraih emas tapi juga mencetak rekor dunia yang telah bertahan lama sejak 2014 yang dibuat tim nasional Jerman. Lebih hebatnya lagi capaian itu lebih cepat satu detik dari yang dibuat tim nasional Jerman.
Akselerasi yang dibuat oleh China di ajang Olimpiade memang mengagumkan. Mereka memang tidak serta-merta menjadikan teknologi dan sains sebagai upaya terakhir untuk meraih prestasi maksimal.
Alih-alih semuanya dilakukan tahap demi tahap hingga teknologi dan sains yang ada memungkinkan. Dalam dokumen resmi yang dibuat oleh General Administration of Sport China ada empat tahapan yang perlu dijalankan China agar atlet-atlet mereka menjadi yang terbaik di dunia terutama di ajang Olimpiade.
Tahapan pertama yang dilakukan China adalah mencari bakat-bakat terbaik China dan melatihnya dengan keras. Di tahapan itu China meminta para atlet mereka mengandalkan kemampuan fisik prima yang dicapai melalui latihan ekstra keras.
"Melalui data analis, tim CASC memformulasikan progran latihan ilmiah dan dukungan sains agar meningkatkan performa mereka," tulis CASC seperti dikutip Weibo.
Teknologi yang sama juga diterapkan ke tim dayung China. CASC membuatkan terowongan angin yang sedikit berbeda karena memang medan pertarungannnya juga berbeda. Terowongan angin itu dibuat sedemikian rupa agar bisa memberikan hambatan yang sama seperti halnya berada di trek dayung.
"Simulasi di terowongan tim dayung harus benar-benar sama dengan trek lomba. Permukaan air harus bisa dibuat di terowongan itu. Hal lain yang penting adalah tekanan aerodinamis di atas permukaan air yang harus dhitung," terang CASC.
Hasilnya sangat impresif karena tim dayung China justru tidak hanya meraih emas tapi juga mencetak rekor dunia yang telah bertahan lama sejak 2014 yang dibuat tim nasional Jerman. Lebih hebatnya lagi capaian itu lebih cepat satu detik dari yang dibuat tim nasional Jerman.
Akselerasi yang dibuat oleh China di ajang Olimpiade memang mengagumkan. Mereka memang tidak serta-merta menjadikan teknologi dan sains sebagai upaya terakhir untuk meraih prestasi maksimal.
Alih-alih semuanya dilakukan tahap demi tahap hingga teknologi dan sains yang ada memungkinkan. Dalam dokumen resmi yang dibuat oleh General Administration of Sport China ada empat tahapan yang perlu dijalankan China agar atlet-atlet mereka menjadi yang terbaik di dunia terutama di ajang Olimpiade.
Tahapan pertama yang dilakukan China adalah mencari bakat-bakat terbaik China dan melatihnya dengan keras. Di tahapan itu China meminta para atlet mereka mengandalkan kemampuan fisik prima yang dicapai melalui latihan ekstra keras.
tulis komentar anda