Perangi COVID-19, Ini Saran Para Profesional Lingkungan untuk Pemerintah
Minggu, 31 Mei 2020 - 16:03 WIB
Modifikasi anion dan ultraviolet terbukti dapat menghilangkan virus dan bakteri dalam dunia kesehatan. Penelitian yang telah dilakukan kemudian diwujudkan dalam sebuah alat kesehatan yang dapat digunakan di rumah sakit yang menangani pasien corona.
Pemanfaatan alat tersebut dapat mengurangi sampah plastik yang terbuang. APD berbahan plastik yang kini hanya dapat digunakan satu kali, paska perlakuan dari alat ini akan dapat dipergunakan ulang.
4. Pengolah APD berbahan plastik menjadi bahan bakar minyak
Profesional lingkungan telah mengonstruksi alat Pirolisis yang dapat digunakan untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Sampah APD berbahan plastik di rumah sakit Corona akan dapat diproses secara lebih ramah lingkungan menjadi bahan bakar minyak .
Studi kasus di China, negara pertama yang mengalami wabah Covid-19 memperlihatkan virus Corona menyebabkan penambahan limbah medis dari 4.902,8 ton per hari menjadi 6.066 ton
per hari.
Merujuk kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akan terjadi peningkatan 30% limbah medis atau limbah infeksius yang disebabkan oleh penanganan COVID-19.
Dari berbagai penelitian dan kajian profesional Lingkungan direkomendasikan beberapa hal. "Misalnya, perlu terus dikembangkan pengelolaan perkotaan secara komperehensif sebagai pusat kegiatan manusia dengan lebih berwawasan lingkungan hidup melalui pengelolaan demografi, urbanisasi, dan transportasi, serta pengendalian limbah, sampah, dan polusi," tuturnya.
Direkomendasikan juga penerapan dan pengembangan konsep green teknologi tepat guna yang terjangkau masyarakat berbasis kearifan tradisional, dalam mereduksi virus dan bakteri pada media air secara berkelanjutan. "Menerapkan dan mengembangkan konsep teknologi berbasis ion negatif (anion), sinar ultraviolet (UV), dan teknologi pirolisis untuk mengatasi limbah APD yang berbahan plastik sehingga dapat digunakan ulang (reuse) dan diolah menjadi bahan bakar minyak," pungkas Tasdiyanto.
Pemanfaatan alat tersebut dapat mengurangi sampah plastik yang terbuang. APD berbahan plastik yang kini hanya dapat digunakan satu kali, paska perlakuan dari alat ini akan dapat dipergunakan ulang.
4. Pengolah APD berbahan plastik menjadi bahan bakar minyak
Profesional lingkungan telah mengonstruksi alat Pirolisis yang dapat digunakan untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Sampah APD berbahan plastik di rumah sakit Corona akan dapat diproses secara lebih ramah lingkungan menjadi bahan bakar minyak .
Studi kasus di China, negara pertama yang mengalami wabah Covid-19 memperlihatkan virus Corona menyebabkan penambahan limbah medis dari 4.902,8 ton per hari menjadi 6.066 ton
per hari.
Merujuk kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akan terjadi peningkatan 30% limbah medis atau limbah infeksius yang disebabkan oleh penanganan COVID-19.
Dari berbagai penelitian dan kajian profesional Lingkungan direkomendasikan beberapa hal. "Misalnya, perlu terus dikembangkan pengelolaan perkotaan secara komperehensif sebagai pusat kegiatan manusia dengan lebih berwawasan lingkungan hidup melalui pengelolaan demografi, urbanisasi, dan transportasi, serta pengendalian limbah, sampah, dan polusi," tuturnya.
Direkomendasikan juga penerapan dan pengembangan konsep green teknologi tepat guna yang terjangkau masyarakat berbasis kearifan tradisional, dalam mereduksi virus dan bakteri pada media air secara berkelanjutan. "Menerapkan dan mengembangkan konsep teknologi berbasis ion negatif (anion), sinar ultraviolet (UV), dan teknologi pirolisis untuk mengatasi limbah APD yang berbahan plastik sehingga dapat digunakan ulang (reuse) dan diolah menjadi bahan bakar minyak," pungkas Tasdiyanto.
(iqb)
tulis komentar anda