Bangun Koloni di Mars, Ilmuwan Ciptakan Beton dari Plasma Darah Astronot
Rabu, 15 September 2021 - 08:24 WIB
MANCHESTER - Untuk mewujudkan rencana membuat koloni di Mars , sejumlah ilmuwan melakukan eksperimen membuat beton yang kuat dari bahan yang ada di sekitar Mars. Bahan biokomposit yang dibuat ini bahkan lebih kuat dari beton biasa, dan akan cocok untuk membuat bangunan di luar angkasa.
Serangkaian percobaan dilakukan dan ilmuwan menemukan kombinasi simulasi regolith dari Mars dan Bulan dengan senyawa dalam darah manusia, air seni, keringat, dan air mata ternyata bisa menghasilkan beton yang kuat.
"Para ilmuwan telah mencoba mengembangkan teknologi yang layak untuk menghasilkan bahan seperti beton di permukaan Mars, tetapi kami tidak pernah berhenti untuk berpikir bahwa jawabannya mungkin ada di dalam diri kita selama ini," kata insinyur material Aled Roberts dari University of Manchester di Inggris seperti dikutip Sciencealert, Rabu (15/9/2021).
Roberts mengatakan, ketika manusia membangun pemukiman di luar Bumi, harus diperhitungkan biaya angkut material untuk dibawa roket ke Mars . Menurut data terbaru, biayanya mengangkut material ke luar angkasa setidaknya USD1.500 untuk setiap ons-nya.
Sebuah laporan tahun 2017 menghitung berapa biaya untuk membangun koloni di luar angkasa. Dari perhitungan itu diketahui, biaya pengiriman satu buah batu bata ke Mars bisa mencapai USD2 juta.
Untuk menghemat ongkos membawa material itu, eksperimen dilakukan menggunakan simulan regolith untuk Bulan dan Mars yang berasal dari lapisan atas tanah dan puing-puing di permukaan Bumi. Penelitian ini menunjukkan bahwa regolith ini dapat menjadi bahan bangunan yang layak.
"Tetapi kita masih perlu merekatkannya bersama-sama, dan di situlah beberapa bagian tubuh manusia bisa dimanfaatkan," katanya. Tahun lalu, tim ilmuwan internasional menemukan bahwa senyawa dalam urin manusia bisa membuat beton menjadi lebih kuat dan lebih fleksibel.
Kemudian bahan yang disebut AstroCrete, menggunakan protein yang disebut albumin, ditemukan dalam plasma darah manusia untuk mengikat beton bersama-sama. Menggunakan teknik fabrikasi sederhana, tim menggunakan albumin serum manusia untuk menghasilkan biokomposit regolith ekstraterestrial.
Serangkaian percobaan dilakukan dan ilmuwan menemukan kombinasi simulasi regolith dari Mars dan Bulan dengan senyawa dalam darah manusia, air seni, keringat, dan air mata ternyata bisa menghasilkan beton yang kuat.
"Para ilmuwan telah mencoba mengembangkan teknologi yang layak untuk menghasilkan bahan seperti beton di permukaan Mars, tetapi kami tidak pernah berhenti untuk berpikir bahwa jawabannya mungkin ada di dalam diri kita selama ini," kata insinyur material Aled Roberts dari University of Manchester di Inggris seperti dikutip Sciencealert, Rabu (15/9/2021).
Roberts mengatakan, ketika manusia membangun pemukiman di luar Bumi, harus diperhitungkan biaya angkut material untuk dibawa roket ke Mars . Menurut data terbaru, biayanya mengangkut material ke luar angkasa setidaknya USD1.500 untuk setiap ons-nya.
Sebuah laporan tahun 2017 menghitung berapa biaya untuk membangun koloni di luar angkasa. Dari perhitungan itu diketahui, biaya pengiriman satu buah batu bata ke Mars bisa mencapai USD2 juta.
Untuk menghemat ongkos membawa material itu, eksperimen dilakukan menggunakan simulan regolith untuk Bulan dan Mars yang berasal dari lapisan atas tanah dan puing-puing di permukaan Bumi. Penelitian ini menunjukkan bahwa regolith ini dapat menjadi bahan bangunan yang layak.
"Tetapi kita masih perlu merekatkannya bersama-sama, dan di situlah beberapa bagian tubuh manusia bisa dimanfaatkan," katanya. Tahun lalu, tim ilmuwan internasional menemukan bahwa senyawa dalam urin manusia bisa membuat beton menjadi lebih kuat dan lebih fleksibel.
Kemudian bahan yang disebut AstroCrete, menggunakan protein yang disebut albumin, ditemukan dalam plasma darah manusia untuk mengikat beton bersama-sama. Menggunakan teknik fabrikasi sederhana, tim menggunakan albumin serum manusia untuk menghasilkan biokomposit regolith ekstraterestrial.
tulis komentar anda