Tambang Batu Kuno untuk Membangun Kompleks Suci di Yerusalem Ditemukan
Rabu, 29 September 2021 - 10:22 WIB
YERUSALEM - Arkeolog Israel menggali sisa-sisa tambang batu berusia 2.000 tahun, yang dapat menjelaskan teknik penggalian kuno dari periode Bait Suci Kedua Alkitab.
Israel Antiquities Authority (IAA) memperkirakan, tambang batu ini digunakan untuk proyek pembangunan skala besar di Yerusalem kuno, seperti Temple Mount yang terdapat Masjid Al Aqsa.
Situs arkeologi tersebut diperkirakan berasal dari abad pertama SM dan ditemukan di daerah Har Hotzvim di barat laut Yerusalem. Bagian tambang yang digali meliputi area sekitar 6.500 kaki persegi (600 meter persegi) meskipun para arkeolog menduga itu bisa sampai tiga kali lebih besar.
Menurut IAA, situs itu akan aktif selama periode Bait Suci Kedua (516 SM hingga 70 M). Har Hotzvim merupakan salah satu kawasan industri berteknologi tinggi Israel yang sibuk saat ini, berarti bukit pekerja tambang.
Dr Morgan Hagbi Direktur Penggalian IAA, mengatakan proyek pembangunan skala besar di Yerusalem kuno membutuhkan sejumlah besar bahan bangunan dan kemampuan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggalian dan pengangkutan ribuan blok batu ke kota kuno.
"Blok bangunan dalam berbagai tahap pekerjaan ditemukan di tambang. Misalnya, kami menemukan balok batu persegi besar yang akan terlepas dari batuan dasar, sebelum memuat dan mengangkutnya ke kota kuno," katanya seperti dikutip Express.co.uk, Rabu (29/9/2021).
Sebagai perbandingan, Piramida Agung Giza dibangun dari sekitar 23 juta batu berukuran antara 1 meter dan 2,5 meter, di dasarnya dan tinggi 1 meter dan 1,5 meter.
Israel Antiquities Authority (IAA) memperkirakan, tambang batu ini digunakan untuk proyek pembangunan skala besar di Yerusalem kuno, seperti Temple Mount yang terdapat Masjid Al Aqsa.
Situs arkeologi tersebut diperkirakan berasal dari abad pertama SM dan ditemukan di daerah Har Hotzvim di barat laut Yerusalem. Bagian tambang yang digali meliputi area sekitar 6.500 kaki persegi (600 meter persegi) meskipun para arkeolog menduga itu bisa sampai tiga kali lebih besar.
Menurut IAA, situs itu akan aktif selama periode Bait Suci Kedua (516 SM hingga 70 M). Har Hotzvim merupakan salah satu kawasan industri berteknologi tinggi Israel yang sibuk saat ini, berarti bukit pekerja tambang.
Dr Morgan Hagbi Direktur Penggalian IAA, mengatakan proyek pembangunan skala besar di Yerusalem kuno membutuhkan sejumlah besar bahan bangunan dan kemampuan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggalian dan pengangkutan ribuan blok batu ke kota kuno.
"Blok bangunan dalam berbagai tahap pekerjaan ditemukan di tambang. Misalnya, kami menemukan balok batu persegi besar yang akan terlepas dari batuan dasar, sebelum memuat dan mengangkutnya ke kota kuno," katanya seperti dikutip Express.co.uk, Rabu (29/9/2021).
Sebagai perbandingan, Piramida Agung Giza dibangun dari sekitar 23 juta batu berukuran antara 1 meter dan 2,5 meter, di dasarnya dan tinggi 1 meter dan 1,5 meter.
tulis komentar anda