Kemampuan Bumi Memantulkan Sinar Matahari Menurun, Pertanda Apa?
Senin, 18 Oktober 2021 - 21:26 WIB
CALIFORNIA - Dalam 20 tahun terakhir, imuwan mencatat kemampuan bumi memantulkan kembali sinar matahari mengalami penurunan hingga 0,5%. Ditengarai menurunnya reflektansi bumi terhadap sinar matahari lebih disebabkan dari menghangatnya suhu di sepanjang pantai.
Astrofisikawan di Big Bear Solar Observatory California, Philip Goode mengatakan, rata-rata bumi memantulkan sekitar 30 persen sinar matahari. Tetapi analisis terbaru menunjukkan bahwa reflektansi Bumi telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Menggunakan instrumen berbasis darat di Big Bear, Goode dan rekan-rekannya mengukur cahaya bumi yang dipantulkan ke bulan dan kemudian dikembalikan lagi ke Bumi dari tahun 1998 hingga 2017.
"Karena cahaya bumi paling mudah diukur saat bulan tipis, bulan sabit, dan cuaca cerah, tim mengumpulkan 801 titik data selama 20 tahun," kata Goode seperti dikutip Science News, Senin (18/10/2021).
Analisis data satelit sebelumnya mencatat bahwa penurunan reflektansi berasal dari suhu yang lebih hangat di sepanjang pantai Pasifik Amerika Utara dan Selatan.
Shiv Priyam Raghuraman, seorang ilmuwan atmosfer di Universitas Princeton mengatakan, penurunan kekeruhan di Pasifik timur bukan satu-satunya hal yang memangkas reflektansi Bumi .
Dengan menurunnya lapisan es, Bumi menyerap lebih banyak radiasi. Radiasi ekstra yang diserap oleh Bumi dalam beberapa dekade terakhir mengarah pada pemanasan lautan dan pencairan lebih banyak es.
"Apakah ini tren jangka panjang, dalam pemantulan Bumi belum terlihat, masih perlu dikumpulkan data-data tambahan," kata Edward Schwieterman, ilmuwan planet di University of California, Riverside.
Astrofisikawan di Big Bear Solar Observatory California, Philip Goode mengatakan, rata-rata bumi memantulkan sekitar 30 persen sinar matahari. Tetapi analisis terbaru menunjukkan bahwa reflektansi Bumi telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Menggunakan instrumen berbasis darat di Big Bear, Goode dan rekan-rekannya mengukur cahaya bumi yang dipantulkan ke bulan dan kemudian dikembalikan lagi ke Bumi dari tahun 1998 hingga 2017.
"Karena cahaya bumi paling mudah diukur saat bulan tipis, bulan sabit, dan cuaca cerah, tim mengumpulkan 801 titik data selama 20 tahun," kata Goode seperti dikutip Science News, Senin (18/10/2021).
Analisis data satelit sebelumnya mencatat bahwa penurunan reflektansi berasal dari suhu yang lebih hangat di sepanjang pantai Pasifik Amerika Utara dan Selatan.
Shiv Priyam Raghuraman, seorang ilmuwan atmosfer di Universitas Princeton mengatakan, penurunan kekeruhan di Pasifik timur bukan satu-satunya hal yang memangkas reflektansi Bumi .
Dengan menurunnya lapisan es, Bumi menyerap lebih banyak radiasi. Radiasi ekstra yang diserap oleh Bumi dalam beberapa dekade terakhir mengarah pada pemanasan lautan dan pencairan lebih banyak es.
"Apakah ini tren jangka panjang, dalam pemantulan Bumi belum terlihat, masih perlu dikumpulkan data-data tambahan," kata Edward Schwieterman, ilmuwan planet di University of California, Riverside.
tulis komentar anda