Mengejutkan, Bumi Semakin Meredup Akibat Perubahan Iklim

Rabu, 06 Oktober 2021 - 12:30 WIB
loading...
Mengejutkan, Bumi Semakin...
Peneliti menyimpulkan telah terjadi penurunan signifikan dalam reflektansi bumi. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Bumi belakangan ini terlihat semakin redup. Artinya planet yang kita tempati ini memantulkan lebih sedikit cahaya karena adanya perubahan iklim yang semakin parah. Hal ini terungkap dari sebuah riset yang diterbitkan di Geophysical Research Letters.

Dalam riset, peneliti mengukur earthshine atau sinar bumi, yaitu cahaya yang dipantulkan dari bumi dan menerangi permukaan bulan serta pengukuran dari satelit. Hal ini dilakukan untuk menemukan bahwa telah terjadi penurunan signifikan dalam reflektansi bumi, atau albedo, selama dua dekade terakhir.

Temuan baru ini menggunakan data cahaya bumi selama dua dekade yang dikumpulkan di Big Bear Solar Observatory menggunakan jenis teleskop khusus untuk melihat bulan.



Para peneliti menganalisis data selama kurang lebih 800 malam antara tahun 1998 dan 2017 yang hasilnya menunjukkan penurunan cahaya yang kecil namun signifikan. Menurut laporan, bumi sekarang memantulkan cahaya sekitar setengah watt lebih sedikit per meter persegi daripada 20 tahun yang lalu, dengan sebagian besar penurunan terjadi dalam tiga tahun terakhir.

Angka itu setara 0,5% penurunan kemampuan bumi memantulkan cahaya atau istilahnya albedo. Secara total, bumi memantulkan sekitar 30% cahaya matahari yang datang.

"Penurunan albedo ini adalah sebuah kejutan bagi kami ketika kami menganalisa data dalam tiga tahun terakhir setelah 17 tahun lamanya albedo dalam kondisi flat," sebut Phlip Goode dari New Jersey Institute of Technology yang terlibat dalam penelitian.



Salah satu penyebabnya diduga adalah awan rendah yang berada di atas Lautan Pasifik semakin rendah jumlahnya dalam beberapa tahun terakhir. Awan ini adalah salah satu obyek di bumi yang memantulkan sinar matahari.

Peredupan cahaya di bumi juga dapat dilihat dari seberapa banyak energi matahari yang ditangkap oleh sistem iklim Bumi.

Setelah energi matahari tambahan yang signifikan ini berada di atmosfer dan lautan bumi, hal itu dapat berkontribusi pada pemanasan global, karena sinar matahari ekstra sama besarnya dengan total iklim antropogenik yang dipaksakan selama dua dekade terakhir.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2048 seconds (0.1#10.140)