Stasiun Luar Angkasa Internasional Nyaris Ditabrak Puing-Puing Satelit China
Senin, 15 November 2021 - 13:02 WIB
JAKARTA - Awal pekan ini, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terpaksa bermanuver untuk menghindari potensi tabrakan dengan sampah antariksa yang berasal dari puing-puing satelit China Fengyun-1C.
Dikutip dari Science Alert, Seninn (15/11/2021), awak astronot dan kosmonot yang berada di dalam ISS melakukan manuver agar satelit luar angkasa itu terhindari dari hantaman sampah antariksa pada 11 November 2021 lalu.
Sampah antariksa itu merupakan puing yang berasal dari satelit cuaca Fengyun-1C yang sudah tidak berfungsi. Satelit itu dihancurkan pada tahun 2007 oleh uji coba rudal anti-satelit China.
Satelit itu meledak menjadi lebih dari 3.500 keping puing, yang sebagian besar masih mengorbit. Banyak yang kini telah jatuh ke wilayah orbit ISS.
Untuk menghindari tabrakan, pesawat ruang angkasa pasokan Progress Rusia yang merapat ke stasiun menembakkan roketnya selama lebih dari enam menit. Ini mengubah kecepatan ISS sebesar 0,7 meter per detik dan meningkatkan orbitnya, yang sudah lebih dari 400 km (250 mil), sekitar 1,2 km (0,7 mil).
Menurut Badan Antariksa Eropa, diperkirakan ada sekitar 36.500 puing-puing antariksa yang mengorbit dengan lebar lebih dari 10 cm (4 inci). Sampah antariksa ini terjadi dampak dari satelit yang sudah tidak berfungsi dan tabung roket. Ada juga sekitar satu juta antara 1 cm dan 10 cm, dan 330 juta berukuran 1 mm hingga 1 cm.
Sebagian besar sampah ruang angkasa ini berada di orbit Bumi yang rendah. Karena kecepatannya cukup tinggi, bahkan setitik sisa cat saja dapat membuat lubang di jendela ISS dan benda seukuran marmer dapat menembus modul bertekanan.
ISS termasuk salah satu target yang paling rentan terhadap hantaman sampah antariksa. Ini mengorbit pada 7,66 kilometer (4,75 mil) per detik, cukup cepat untuk melakukan perjalanan dari Perth ke Brisbane dalam waktu kurang dari delapan menit.
Dikutip dari Science Alert, Seninn (15/11/2021), awak astronot dan kosmonot yang berada di dalam ISS melakukan manuver agar satelit luar angkasa itu terhindari dari hantaman sampah antariksa pada 11 November 2021 lalu.
Sampah antariksa itu merupakan puing yang berasal dari satelit cuaca Fengyun-1C yang sudah tidak berfungsi. Satelit itu dihancurkan pada tahun 2007 oleh uji coba rudal anti-satelit China.
Satelit itu meledak menjadi lebih dari 3.500 keping puing, yang sebagian besar masih mengorbit. Banyak yang kini telah jatuh ke wilayah orbit ISS.
Untuk menghindari tabrakan, pesawat ruang angkasa pasokan Progress Rusia yang merapat ke stasiun menembakkan roketnya selama lebih dari enam menit. Ini mengubah kecepatan ISS sebesar 0,7 meter per detik dan meningkatkan orbitnya, yang sudah lebih dari 400 km (250 mil), sekitar 1,2 km (0,7 mil).
Menurut Badan Antariksa Eropa, diperkirakan ada sekitar 36.500 puing-puing antariksa yang mengorbit dengan lebar lebih dari 10 cm (4 inci). Sampah antariksa ini terjadi dampak dari satelit yang sudah tidak berfungsi dan tabung roket. Ada juga sekitar satu juta antara 1 cm dan 10 cm, dan 330 juta berukuran 1 mm hingga 1 cm.
Sebagian besar sampah ruang angkasa ini berada di orbit Bumi yang rendah. Karena kecepatannya cukup tinggi, bahkan setitik sisa cat saja dapat membuat lubang di jendela ISS dan benda seukuran marmer dapat menembus modul bertekanan.
ISS termasuk salah satu target yang paling rentan terhadap hantaman sampah antariksa. Ini mengorbit pada 7,66 kilometer (4,75 mil) per detik, cukup cepat untuk melakukan perjalanan dari Perth ke Brisbane dalam waktu kurang dari delapan menit.
(ysw)
tulis komentar anda