Arkeolog Temukan Kuil Matahari Kuno Berusia 4.500 Tahun di Mesir
Selasa, 16 November 2021 - 12:13 WIB
KAIRO - Para arkeolog telah menemukan apa yang mereka yakini sebagai salah satu kuil matahari Mesir yang hilang. Kuil kuno berusia sekitar 4.500 tahun itu merupakan sisa kuil matahari yang terkubur di bawah kuil lain di Abu Ghurab, sekitar 12 mil selatan Kairo, Mesir.
Sebelumnya sekitar tahun 1898, para arkeolog yang bekerja di situs tersebut menemukan kuil matahari Nyuserra yang dibangun oleh raja keenam dari dinasti ke-5, yang memerintah Mesir antara 2400 dan 2370 SM.
Penemuan kuil matahari ini, sepertinya dibangun di atas sisa-sisa kuil matahari lainnya. Kuil ini tidak ditemukan oleh arkeolog pada saat penggalian tahun 1898 lalu.
"Para arkeolog abad ke-19 hanya menggali bagian yang sangat kecil dari bangunan bata lumpur ini di bawah kuil batu Nyuserra dan menyimpulkan bahwa ini adalah fase bangunan sebelumnya dari kuil yang sama," kata Massimiliano Nuzzolo, asisten profesor Egyptology di Institut Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia kepada CNN, Selasa (16/11/2021).
Nuzollo yakin, kuil yang baru ditemukan ini merupakan kuil berbeda dari temuan sebelumnya. Temuan tersebut termasuk segel yang diukir dengan nama raja yang memerintah sebelum Nyuserra. Ditemukan juga dasar dua kolom batu kapur yang merupakan bagian dari serambi pintu masuk kuil.
Tim arkeolog juga menemukan lusinan botol bir utuh selama penggalian. Beberapa guci diisi dengan cairan yang hanya digunakan dalam ritual keagamaan tertentu. Tembikar itu sendiri diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-25 SM, satu atau dua generasi sebelum Nyuserra hidup.
"Sumber sejarah menunjukkan enam kuil matahari dibangun secara total, tetapi hanya dua yang sebelumnya telah digali. Dari sumber-sumber ini kita tahu bahwa kuil matahari semua dibangun di sekitar Abu Gharab," tambahnya.
Nuzollo berharap bisa mengetahui raja mana yang telah membangun kuil tersebut melalui penggalian lanjutan di situs.
Selain itu, dengan mempelajari tembikar juga akan memungkinkan arkeolog untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana orang hidup pada saat itu, termasuk apa yang mereka makan dan apa yang mereka sembah.
Sebelumnya sekitar tahun 1898, para arkeolog yang bekerja di situs tersebut menemukan kuil matahari Nyuserra yang dibangun oleh raja keenam dari dinasti ke-5, yang memerintah Mesir antara 2400 dan 2370 SM.
Penemuan kuil matahari ini, sepertinya dibangun di atas sisa-sisa kuil matahari lainnya. Kuil ini tidak ditemukan oleh arkeolog pada saat penggalian tahun 1898 lalu.
"Para arkeolog abad ke-19 hanya menggali bagian yang sangat kecil dari bangunan bata lumpur ini di bawah kuil batu Nyuserra dan menyimpulkan bahwa ini adalah fase bangunan sebelumnya dari kuil yang sama," kata Massimiliano Nuzzolo, asisten profesor Egyptology di Institut Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia kepada CNN, Selasa (16/11/2021).
Nuzollo yakin, kuil yang baru ditemukan ini merupakan kuil berbeda dari temuan sebelumnya. Temuan tersebut termasuk segel yang diukir dengan nama raja yang memerintah sebelum Nyuserra. Ditemukan juga dasar dua kolom batu kapur yang merupakan bagian dari serambi pintu masuk kuil.
Tim arkeolog juga menemukan lusinan botol bir utuh selama penggalian. Beberapa guci diisi dengan cairan yang hanya digunakan dalam ritual keagamaan tertentu. Tembikar itu sendiri diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-25 SM, satu atau dua generasi sebelum Nyuserra hidup.
"Sumber sejarah menunjukkan enam kuil matahari dibangun secara total, tetapi hanya dua yang sebelumnya telah digali. Dari sumber-sumber ini kita tahu bahwa kuil matahari semua dibangun di sekitar Abu Gharab," tambahnya.
Nuzollo berharap bisa mengetahui raja mana yang telah membangun kuil tersebut melalui penggalian lanjutan di situs.
Selain itu, dengan mempelajari tembikar juga akan memungkinkan arkeolog untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana orang hidup pada saat itu, termasuk apa yang mereka makan dan apa yang mereka sembah.
(ysw)
tulis komentar anda