Danau Kelimutu Mengering, Begini Penjelasan Balai Taman Nasional

Senin, 29 November 2021 - 14:01 WIB
Fenomena Danau Kelimutu mengering sudah menjadi perhatian Badan Taman Nasional Kelimutu dan dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebabnya. Foto/Instagram @btn_kelimutu
ENDE - Penurunan permukaan air Danau (Tiwu) Ata Mbupu, salah satu danau vulkanik di Taman Nasional Kelimutu, pada pertengahan 2021 menjadi perhatian publik. Sebab, fenomena Danau Kelimutu mengering mengancam keunikan daya tarik wisata dan berdampak pada animo pengunjung.

Hasil peninjauan awal di lapangan, seperti dikutip dari laman kelimutu.id pada 19 Agustus 2021, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu menunjukkan bahwa penurunan muka air terjadi pada Danau Ata Mbupu atau Kawah III, salah satu dari tiga danau kawah Taman Nasional Kelimutu. Penurunan tinggi muka air danau kawah ini telah berlangsung sejak 6 tahun yang lalu dan penurunan tinggi muka air Danau Ata Mbupu tidak berkorelasi langsung dengan aktivitas vulkanik Gunung Kelimutu.

Pada dasarnya untuk mengetahui penyebab penurunan maupun kenaikan muka air danau tidak dapat dilakukan hanya dengan kajian vulkanologi saja. Masih membutuhkan kajian geologi maupun penyelidikan bawah permukaan air danau dengan metode geofisika dan geokimia dengan cakupan area yang cukup luas.

Kondisi ini pun menimbulkan keresahan masyarakat terutama para pelaku wisata. Balai Taman Nasional Kelimutu segera mengajukan permohonan kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Kementerian ESDM agar dapat melakukan kajian secara ilmiah.



Merespon permintaan Balai TN Kelimutu, Badan Geologi Kementerian ESDM telah mengirimkan surat Nomor : B-221/GL.06/BGV/2021 tanggal 28 Juni 2021 yang menyatakan bahwa fenomena penurunan muka air danau kawah merupakan hal yang umum terjadi di gunung api Indonesia maupun dunia. (Baca juga; Bak Cinta yang Kering Ditelikung, Laut Aral Mengering Setelah 2 Sungai Sumber Mata Airnya Dialihkan )

PVMBG dapat membantu melakukan pengkajian lapangan dengan batasan untuk mengidentifikasi apakah fenomena penurunan tinggi muka air Danau Ata Mbupu berhubungan dengan aktivitas vulkanis Gunung Kelimutu. Namun PVMBG tidak dapat mengidentifikasi penyebab pasti penurunan muka air danau yang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas gunung api.

Balai Taman Nasional Kelimutu juga melakukan analisis terhadap data curah hujan di Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu dalam kurun waktu 2016 – 2021. Hasil analisis menunjukkan bahwa tahun 2019 terjadi penurunan curah hujan yang cukup signifikan yang memungkinkan terjadinya penguapan atau evaporasi yang cukup tinggi. (Baca juga; Waduk Al-Duwaysat di Idlib Suriah Mengering, Pertama Kali Sejak Dibangun Tahun 1994 )



Foto terakhir yang diambil pada tanggal 14 Agustus 2021 menunjukkan fakta dan mengonfirmasi adanya peningkatan permukaan air Danau Ata Mbupu. Balai TN Kelimutu berharap permukaan air Danau Ata Mbupu akan terus mengalami peningkatan sampai dengan ketinggian yang sama seperti kondisi pada tahun 2017.
(wib)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More