Cara PTTEP, Pemprov NTT, dan Pemkab Kupang Cegah Stunting

Rabu, 01 Desember 2021 - 10:35 WIB
Perusahaan minyak asal Thailand PTTEP, bersama pemprov NTT, dan Pemkab Kupang, Pemkab TTS (Timor Tengah Selatan) serta Pemkab TTU (Timor Tengah Utara) telah menjalin kerja sama aksi cegah stunting. FOTO/ IST
KUPANG - Aksi kolaborasi multi pemangku kepentingan, dalam upaya pencegahan stunting , merupakan aksi nyata dalam mengatasi tantangan stunting di Indonesia.

Data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan prevalensi balita stunting di tahun 2019 mencapai 27,67 persen. Angka tersebut menjadikan Indonesia menjadi bagian negara dengan angka stunting yang masih tinggi.





Semangat aksi kolaborasi, diwujudkan dalam program bersama pencegahan stunting di daerah dengan prevalensi stunting tinggi.

Perusahaan minyak asal Thailand PTTEP, bersama pemprov NTT, dan Pemkab Kupang, Pemkab TTS (Timor Tengah Selatan) serta Pemkab TTU (Timor Tengah Utara) telah menjalin kerja sama aksi cegah stunting yang dimulai sejak Desember 2019. Hingga saat ini, terdapat banyak aktivitas program yang telah dilaksanakan. Dengan pendampingan teknis program oleh TP2AK (Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil) Sekretariat Wakil Presiden, diharapkan kebermanfaatan program semakin tepat sasaran.

Menggandeng Dompet Dhuafa (DD) sebagai pelaksana program, rangkaian kegiatan mulai dari pemberian asupan gizi tambahan, pemberian paket pangan sehat, promosi pertumbuhan, pendampingan posyandu, edukasi intensif, hingga support sarana sanitasi, dan air bersih, serta renovasi dan pembangunan posyandu telah dilaksanakan.

Tercatat lebih dari 346 jiwa ibu hamil, 2.017 baduta-balita, 1.956 remaja putri dan wanita usia subur, 370 kader posyandu dari 74 posyandu, serta 113 guru PAUD, telah menerima manfaat program yang tersebar di 16 desa (3 kabupaten).

"Menjadi pelaksana program, memberikan kesempatan kepada DD untuk menjadi pihak yang berikhtiar, dalam semangat kebaikan. Terimakasih kepada PTTEP, pemprov NTT, pemkab Kupang, TTS, dan TTU, serta tim ahli TP2AK Setwapres, yang membersamai aktivitas program. Semoga apa yang telah kita capai bisa terus dilanjutkan, terus dilakukan inovasi, sehingga semakin luas memberikan manfaat," terang Herdiansah, Direktur Social Enterprise Dompet Dhuafa.

Program kolaborasi multi pihak cegah stunting, telah mendapatkan beberapa apresiasi penghargaan, diantaranya Stevie Award, penghargaan internasional dalam upaya pencegahan stunting, serta penghargaan nasional, Indonesian Sustainable Development Award dalam upaya aksi kolaborasi untuk mewujudkan generasi yang lebih baik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More