PCR Tak Bisa Deteksi Omicron, Ini Penjelasan Kemenkes RI
Kamis, 16 Desember 2021 - 18:06 WIB
JAKARTA - Terkait masuknya mutasi Omicron di Indonesia mencemaskan berbagai pihak, pasalnya di beberapa negara para ahli berpendapat bahwa varian Omicron tak bisa terdeteksi alat PCR. Menanggapi kabar itu Kementrian Kesehatan Republik Indonesia memberi penjelasan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan masuknya Omicron ke Indonesia tentunya menjadi perhatian semua pihak baik Pemerintah dan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Terkait akurasi alat PCR terhadap Omocron beliau menjabarkan menjadi 2.
'' PCR adalah teknik untuk mendeteksi seseorang apakah positif dari Covid-19 atau tidak, setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan genom. Jadi untuk mengetahui virus mutasi itu dari varian apa dengan disebut dengan permiksaan genom jd beda alatnya,'' tutur Siti Nadia kepada SINDOnews (16/12/2021)
Siti menambahkan jika para ahli di beberapa negara tengah mengembangkan alat PCR baru untuk mendeteksi Omicron, seperti RT-PCR, artinya teknik PCR terus berkembang sesuai dengan jenis mutasi Covid-19 itu sendiri.
" Jadi tiap-tiap varian Covid-19, berbeda teknik PCR untuk bisa mendeteksi virus COVID-19, tetapi tipe variannya itu tidak bisa diidentifikasi secara langsung tetap harus ada pemeriksaan genom,'' pungkas Siti Nadia.
Sebelumnya, Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa mengembangkan metode untuk menciptakan alat deteksi baru khusus untuk varian Omicron.
Seperti dilansir dari ec.europa.eu, metode ini telah berhasil divalidasi secara in silico, berdasarkan bioinformatika. JRC sekarang mengundang laboratorium kontrol di seluruh dunia untuk memvalidasinya secara in vivo pada sampel klinis.
Varian Omicron berbeda secara signifikan dari varian lain karena Omicron dicirikan oleh lebih dari 50 perubahan asam nukleat dari urutan referensi SARS-CoV-2, yang berpotensi menantang deteksi virus. Kekhawatiran muncul bahwa varian baru bisa lebih menular daripada Delta.
Oleh karena itu, JRC dengan cepat mengembangkan metode deteksi baru khusus untuk varian Omicron. Metode ini didasarkan pada teknik RT-PCR yang banyak digunakan, dan berhasil mendeteksi varian Omicron in silico.
Ini adalah tes yang sangat cepat yang mudah dilakukan, lebih cepat daripada pengurutan dan metode lain yang sekarang tersedia. RT-PCR mudah dipasang di laboratorium biotek mana pun yang dapat melakukan uji PCR.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan masuknya Omicron ke Indonesia tentunya menjadi perhatian semua pihak baik Pemerintah dan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Terkait akurasi alat PCR terhadap Omocron beliau menjabarkan menjadi 2.
'' PCR adalah teknik untuk mendeteksi seseorang apakah positif dari Covid-19 atau tidak, setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan genom. Jadi untuk mengetahui virus mutasi itu dari varian apa dengan disebut dengan permiksaan genom jd beda alatnya,'' tutur Siti Nadia kepada SINDOnews (16/12/2021)
Siti menambahkan jika para ahli di beberapa negara tengah mengembangkan alat PCR baru untuk mendeteksi Omicron, seperti RT-PCR, artinya teknik PCR terus berkembang sesuai dengan jenis mutasi Covid-19 itu sendiri.
" Jadi tiap-tiap varian Covid-19, berbeda teknik PCR untuk bisa mendeteksi virus COVID-19, tetapi tipe variannya itu tidak bisa diidentifikasi secara langsung tetap harus ada pemeriksaan genom,'' pungkas Siti Nadia.
Sebelumnya, Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa mengembangkan metode untuk menciptakan alat deteksi baru khusus untuk varian Omicron.
Seperti dilansir dari ec.europa.eu, metode ini telah berhasil divalidasi secara in silico, berdasarkan bioinformatika. JRC sekarang mengundang laboratorium kontrol di seluruh dunia untuk memvalidasinya secara in vivo pada sampel klinis.
Varian Omicron berbeda secara signifikan dari varian lain karena Omicron dicirikan oleh lebih dari 50 perubahan asam nukleat dari urutan referensi SARS-CoV-2, yang berpotensi menantang deteksi virus. Kekhawatiran muncul bahwa varian baru bisa lebih menular daripada Delta.
Oleh karena itu, JRC dengan cepat mengembangkan metode deteksi baru khusus untuk varian Omicron. Metode ini didasarkan pada teknik RT-PCR yang banyak digunakan, dan berhasil mendeteksi varian Omicron in silico.
Ini adalah tes yang sangat cepat yang mudah dilakukan, lebih cepat daripada pengurutan dan metode lain yang sekarang tersedia. RT-PCR mudah dipasang di laboratorium biotek mana pun yang dapat melakukan uji PCR.
Lihat Juga: Viral Mitos Penyakit Mpox Efek dari Vaksin COVID-19, Kemenkes Tegaskan Tak Ada Hubungannya
(wbs)
tulis komentar anda