Banyak Perangkap Maut, Ilmuwan Ungkap Makam Kuno Kaisar China dengan Cara Ini
Selasa, 21 Desember 2021 - 13:51 WIB
BEIJING - Ilmuwan akan menggunakan sinar kosmik untuk mengungkap apa yang ada di dalam makam tertutup kaisar pertama China yang dijaga oleh prajurit Terakota . Selain prajurit terakota, arkeolog meyakini kalau makam berusia lebih dari 2.000 tahun itu dipenuhi perangkat maut.
Dikutip dari Express, Selasa (21/12/2021), makam mistis itu telah lama dikabarkan memiliki jebakan maut dan peta kuno dengan sungai air raksa cair. Makam itu terkubur jauh di bawah bangunan piramida setinggi 249 kaki dan makam terletak di dalam pekuburan di Distrik Lintong Xi'an.
Ribuan patung tentara Terakota di sebelah timur makam, menurut sejarawan adalah simbol untuk melindungi Kaisar Qin Shi Huang di alam kematian. Dulunya patung tentara itu dicat warna merah namun memudar seiring perjalanan waktu.
Saat ini, ilmuwan mengajukan proposal memindai makam berusia 2.229 tahun untuk memetakan tata letak struktur dalam tiga dimensi menggunakan detektor partikel atom. Cara ini pernah digunakan ilmuwan pada tahun 2017 untuk mengungkapkan ruang tersembunyi di dalam Piramida Agung di Giza.
Fisikawan dari Beijing Normal University, Yuanyuan Liu bersama tim mengusulkan tehnik itu untuk menyelidiki materi gelap di Laboratorium Bawah Tanah Jinping China. Ini adalah fasilitas sinar kosmik terdalam di dunia dan terkubur 3,7 mil di bawah provinsi Sichuan.
Tim tersebut mengatakan kepada Times, sebagai peradaban kuno dengan sejarah panjang, China memiliki sejumlah besar peninggalan budaya yang membutuhkan penelitian arkeologi.
“Penerapan pencitraan penyerapan muon ke bidang arkeologi dapat menjadi suplemen penting untuk metode geofisika tradisional,” katanya.
Tim menguji proposal mereka dengan menggunakan data arkeologi dan sejarah yang ada di makam untuk membangun model kompleks makam. Dengan menempatkan dua detektor muon, mereka dapat menggambarkan ruang bawah tanah dalam model mereka.
Tim mengatakan: "Hasil pencitraan awal membuktikan kelayakan pencitraan penyerapan muon untuk ruang bawah tanah makam kaisar Qin pertama."
Mereka memutuskan, bawah untuk memindai makam diperlukan setidaknya dua detektor muon yang ditempatkan di lokasi yang berbeda dalam jarak 100 meter dari atas makam. Studi mereka rencananya akan didanai oleh pemerintah pusat China.
Dikutip dari Express, Selasa (21/12/2021), makam mistis itu telah lama dikabarkan memiliki jebakan maut dan peta kuno dengan sungai air raksa cair. Makam itu terkubur jauh di bawah bangunan piramida setinggi 249 kaki dan makam terletak di dalam pekuburan di Distrik Lintong Xi'an.
Ribuan patung tentara Terakota di sebelah timur makam, menurut sejarawan adalah simbol untuk melindungi Kaisar Qin Shi Huang di alam kematian. Dulunya patung tentara itu dicat warna merah namun memudar seiring perjalanan waktu.
Saat ini, ilmuwan mengajukan proposal memindai makam berusia 2.229 tahun untuk memetakan tata letak struktur dalam tiga dimensi menggunakan detektor partikel atom. Cara ini pernah digunakan ilmuwan pada tahun 2017 untuk mengungkapkan ruang tersembunyi di dalam Piramida Agung di Giza.
Fisikawan dari Beijing Normal University, Yuanyuan Liu bersama tim mengusulkan tehnik itu untuk menyelidiki materi gelap di Laboratorium Bawah Tanah Jinping China. Ini adalah fasilitas sinar kosmik terdalam di dunia dan terkubur 3,7 mil di bawah provinsi Sichuan.
Tim tersebut mengatakan kepada Times, sebagai peradaban kuno dengan sejarah panjang, China memiliki sejumlah besar peninggalan budaya yang membutuhkan penelitian arkeologi.
“Penerapan pencitraan penyerapan muon ke bidang arkeologi dapat menjadi suplemen penting untuk metode geofisika tradisional,” katanya.
Tim menguji proposal mereka dengan menggunakan data arkeologi dan sejarah yang ada di makam untuk membangun model kompleks makam. Dengan menempatkan dua detektor muon, mereka dapat menggambarkan ruang bawah tanah dalam model mereka.
Tim mengatakan: "Hasil pencitraan awal membuktikan kelayakan pencitraan penyerapan muon untuk ruang bawah tanah makam kaisar Qin pertama."
Mereka memutuskan, bawah untuk memindai makam diperlukan setidaknya dua detektor muon yang ditempatkan di lokasi yang berbeda dalam jarak 100 meter dari atas makam. Studi mereka rencananya akan didanai oleh pemerintah pusat China.
(ysw)
tulis komentar anda