Fakta Fosil Kapal Nabi Nuh, Antara Penemuan Ilmiah dan Pareidolia
Minggu, 26 Desember 2021 - 16:22 WIB
PENEMUAN fosil kapal Nabi Nuh yang diklaim sejumlah ilmuwan dan peneliti, menarik perhatian banyak pihak. Apalagi kisah bahtera yang legendaris ini diceritakan dalam Taurat, Alkitab, dan Al-Quran, sehingga berita penemuan fosil kapal Nabi Nuh memiliki daya tarik yang kuat.
Salah satu klaim penemuan fosil kapal Nabi Nuh yang menarik perhatian datang dari Noah's Ark Ministries International (NAMI). Pada 25 April 2010, Yeung Wing-Cheung, salah satu dari enam anggota NAMI saat konferensi pers Hong Kong mengatakan telah menemukan sisa fosil kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Provinsi Agri, sebelah timur lautTurki.
"99,9 persen yakin bahwa struktur kayu ditemukan di ketinggian 12.000 kaki (3.658 meter) dan berusia 4.800 tahun adalah Bahtera Nuh,” katanya Yeung Wing-Cheung dikutip SINDOnews dari laman livescience yang diterbitkan pada 28 April 2010. (Baca juga; Kisah Nabi Isa Menghidupkan Kembali Putra Nabi Nuh )
Nama Gunung Ararat disebutkan dalam Taurat dan Alkitab sebagai tempat terakhir Bahtera Nabi Nuh berhenti setelah mengarungi banjir dahsyat selama 40 hari 40 malam. Jadi bisa dipahami jika banyak peneliti yang tertarik menelusuri keberadaan bahtera Nabi Nuh di gunung berapi yang tertutup salju puncaknya itu.
Yeung Wing-Cheung dan tim dari NAMI bukan yang pertama mengklaim menemukan fosil kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat. Sebelumnya sudah ada lusinan ilmuwan dan orang yang mengklaim telah menemukan fosil kapal Nabi Nuh. (Baca juga; Bangun Bahtera Nabi Nuh, Elon Musk Yakini Kiamat Sudah Dekat )
Sebelumya, 40 tahun lalu ada Violet M Cummings, seorang penulis beberapa buku tentang Bahtera Nuh, di antaranya "Bahtera Nuh: Fabel atau Fakta?" Melalui buku dan film In Search of Noah’s Ark tahun 1976, dia mengklaim bahwa Bahtera Nuh ditemukan di Gunung Ararat, Turki.
Pada Februari 1993 CBS menayangkan acara primetime dua jam berjudul, "Penemuan Luar Biasa Bahtera Nuh." Pada Maret 2006, ada tim peneliti menemukan formasi batuan di Gunung Ararat yang mungkin menyerupai bahtera besar, hampir tertutup es glasial.
Kemudian Juni 2006, tim arkeolog dari Bible Archaeology Search and Exploration Institute (BASE), mengklaim, menemukan formasi batuan lain yang mungkin adalah Bahtera Nuh. Namun, lokasinya bukan di Turki, Gunung Ararat yang dimaksud Pegunungan Elburz Iran yang memiliki ketinggian 3.962 meter (13.000 kaki).
Salah satu klaim penemuan fosil kapal Nabi Nuh yang menarik perhatian datang dari Noah's Ark Ministries International (NAMI). Pada 25 April 2010, Yeung Wing-Cheung, salah satu dari enam anggota NAMI saat konferensi pers Hong Kong mengatakan telah menemukan sisa fosil kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat, Provinsi Agri, sebelah timur lautTurki.
"99,9 persen yakin bahwa struktur kayu ditemukan di ketinggian 12.000 kaki (3.658 meter) dan berusia 4.800 tahun adalah Bahtera Nuh,” katanya Yeung Wing-Cheung dikutip SINDOnews dari laman livescience yang diterbitkan pada 28 April 2010. (Baca juga; Kisah Nabi Isa Menghidupkan Kembali Putra Nabi Nuh )
Nama Gunung Ararat disebutkan dalam Taurat dan Alkitab sebagai tempat terakhir Bahtera Nabi Nuh berhenti setelah mengarungi banjir dahsyat selama 40 hari 40 malam. Jadi bisa dipahami jika banyak peneliti yang tertarik menelusuri keberadaan bahtera Nabi Nuh di gunung berapi yang tertutup salju puncaknya itu.
Yeung Wing-Cheung dan tim dari NAMI bukan yang pertama mengklaim menemukan fosil kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat. Sebelumnya sudah ada lusinan ilmuwan dan orang yang mengklaim telah menemukan fosil kapal Nabi Nuh. (Baca juga; Bangun Bahtera Nabi Nuh, Elon Musk Yakini Kiamat Sudah Dekat )
Sebelumya, 40 tahun lalu ada Violet M Cummings, seorang penulis beberapa buku tentang Bahtera Nuh, di antaranya "Bahtera Nuh: Fabel atau Fakta?" Melalui buku dan film In Search of Noah’s Ark tahun 1976, dia mengklaim bahwa Bahtera Nuh ditemukan di Gunung Ararat, Turki.
Pada Februari 1993 CBS menayangkan acara primetime dua jam berjudul, "Penemuan Luar Biasa Bahtera Nuh." Pada Maret 2006, ada tim peneliti menemukan formasi batuan di Gunung Ararat yang mungkin menyerupai bahtera besar, hampir tertutup es glasial.
Kemudian Juni 2006, tim arkeolog dari Bible Archaeology Search and Exploration Institute (BASE), mengklaim, menemukan formasi batuan lain yang mungkin adalah Bahtera Nuh. Namun, lokasinya bukan di Turki, Gunung Ararat yang dimaksud Pegunungan Elburz Iran yang memiliki ketinggian 3.962 meter (13.000 kaki).
tulis komentar anda