Arkeolog Temukan Bidak Catur Peninggalan Islam Abad ke-7 di Norwegia
Selasa, 11 Januari 2022 - 07:02 WIB
JAKARTA - Para arkeolog menemukan bidak catur 'ksatria' yang didekorasi dengan mewah di situs abad pertengahan di Tønsberg, kota tertua di Norwegia. Bidak catur itu didesain menurut tradisi Islam dimana tidak ada sosok manusia digambarkan.
Dikutip dari SCI News, Senin (10/1/2022), potongan catur kuno ditemukan di sebuah bangunan abad ke-13 di gerbang Anders Madsens di Tønsberg. Artefak itu berbentuk silinder dengan tinggi sekitar 3 cm, diameter 2,6 cm, dan memiliki moncong yang menonjol di atasnya dengan dua lingkaran putus-putus.
Bidak catur itu terbuat dari tanduk dengan timah di bagian tengah sehingga bisa membuatnya berdiri kokoh. Catur itu dihiasi dengan banyak lingkaran di bagian bawah, beberapa lingkaran putus-putus di samping dan di atas.
“Desain karya tersebut memiliki bentuk abstrak, dan dirancang menurut tradisi Islam, di mana tidak ada sosok manusia yang digambarkan,” kata Dr. Lars Haugesten, seorang arkeolog di Norwegian Institute for Cultural Heritage Research.
Haugesten menerangkan, tidak ada temuan arkeologis sebelumnya dari Tønsberg yang memiliki detail seperti itu. Temuan tersebut menekankan bahwa bidak catur ini adalah objek yang unik.
“Permainan catur diambil di dunia Arab setelah penaklukan Persia pada abad ke-7 M, dan diperkenalkan ke Spanyol pada abad ke-10 oleh bangsa Moor,” katanya.
Kemudian catur menyebar dari Spanyol ke utara dan Skandinavia. “Penemuan tertua di wilayah Nordik berasal dari Lund, Swedia, berasal dari paruh terakhir abad ke-12. Potongan itu mirip dengan temuan dari Tønsberg,” katanya.
Dikutip dari SCI News, Senin (10/1/2022), potongan catur kuno ditemukan di sebuah bangunan abad ke-13 di gerbang Anders Madsens di Tønsberg. Artefak itu berbentuk silinder dengan tinggi sekitar 3 cm, diameter 2,6 cm, dan memiliki moncong yang menonjol di atasnya dengan dua lingkaran putus-putus.
Bidak catur itu terbuat dari tanduk dengan timah di bagian tengah sehingga bisa membuatnya berdiri kokoh. Catur itu dihiasi dengan banyak lingkaran di bagian bawah, beberapa lingkaran putus-putus di samping dan di atas.
“Desain karya tersebut memiliki bentuk abstrak, dan dirancang menurut tradisi Islam, di mana tidak ada sosok manusia yang digambarkan,” kata Dr. Lars Haugesten, seorang arkeolog di Norwegian Institute for Cultural Heritage Research.
Haugesten menerangkan, tidak ada temuan arkeologis sebelumnya dari Tønsberg yang memiliki detail seperti itu. Temuan tersebut menekankan bahwa bidak catur ini adalah objek yang unik.
“Permainan catur diambil di dunia Arab setelah penaklukan Persia pada abad ke-7 M, dan diperkenalkan ke Spanyol pada abad ke-10 oleh bangsa Moor,” katanya.
Kemudian catur menyebar dari Spanyol ke utara dan Skandinavia. “Penemuan tertua di wilayah Nordik berasal dari Lund, Swedia, berasal dari paruh terakhir abad ke-12. Potongan itu mirip dengan temuan dari Tønsberg,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda