Misteri Mumi Wanita Hamil, Janin yang Dikandung Tetap Awet Setelah 2.000 Tahun
Rabu, 12 Januari 2022 - 09:14 WIB
WARSAWA - Mumi wanita misterius yang diketahui dalam kondisi mengandung, menarik perhatian para ilmuwan dari Universitas Warsawa, Polandia . Apalagi janin yang dikandung dalam mumi wanita misterius ini tetap awet setelah berusia 2.000 tahun.
Penelitian terhadap mumi wanita yang sedang hamil ini diungkapkan para ilmuwan Universitas Warsawa pada April 2021 dalam Proyek Mummy Warsawa. Banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh para ilmuwan dari penelitian mumi wanita misterius yang hamil ini.
Di antaranya, bagaimana proses pembalsaman mumi wanita yang dilakukan dengan teknik tinggi dan penggunaan zat tertentu. Secara sederhana para ilmuwan menyimpulkan mumi janin Mesir berusia 2.000 tahun diawetkan setelah kondisinya 'diasinkan seperti ketimun'. (Baca juga; Hasil Pemindai Digital Mumi Firaun Amenhotep I, Raja Mesir Ini Ternyata Disunat )
Uniknya, selama proses pengawetan atau pembalsaman, janin tetap berada di dalam rahim si ibu. Padahal saat pembalsaman mumi wanita misterius bagian organ dalamnya dikeluarkan. Dalam Journal of Archaeological Science para ilmuwan menyebutkan proses yang rumit ini sebagai mirip dengan "gherkin in a barrel effect".
Sederhananya seperti membuat asinan mentimun, dengan menempatkan dalam tong kayu atau tebikar besar yang berisi cuka. Jadi rahasia janin itu bisa awet selama 2.000 tahun karena berada dalam lingkungan yang asam dalam rahim dan tetap utuh bersama mumi ibunya.
Para ilmuwan meneliti mumi janin dari mumi wanita yang hamil di Universitas Warsawa, Polandia.Foto/thefirstnews/warsaw mummy project
Antropolog, arkeolog dan co-director dari Proyek Mummy Warsawa Marzena Ozarek-Szilke mengatakan, saat pembalsaman mumi wanita misterius ini, jenazahnya ditutupi dengan natron, campuran alami dari natrium karbonat decahydrate, untuk mengeringkan tubuh.
Selama proses ini, janin masih berada di dalam rahim yang kondisinya asam, seperti acar timun dalam cuka. Asam format dan senyawa lain yang terbentuk setelah kematian di dalam rahim karena pembusukan mengubah Ph di dalam tubuh wanita. (Baca juga; Misteri Belati Hitam Firaun, Tak Berkarat Setelah 3.300 Tahun Dikubur Bersama Raja Tutankhamun )
Penelitian terhadap mumi wanita yang sedang hamil ini diungkapkan para ilmuwan Universitas Warsawa pada April 2021 dalam Proyek Mummy Warsawa. Banyak ilmu pengetahuan yang diperoleh para ilmuwan dari penelitian mumi wanita misterius yang hamil ini.
Di antaranya, bagaimana proses pembalsaman mumi wanita yang dilakukan dengan teknik tinggi dan penggunaan zat tertentu. Secara sederhana para ilmuwan menyimpulkan mumi janin Mesir berusia 2.000 tahun diawetkan setelah kondisinya 'diasinkan seperti ketimun'. (Baca juga; Hasil Pemindai Digital Mumi Firaun Amenhotep I, Raja Mesir Ini Ternyata Disunat )
Uniknya, selama proses pengawetan atau pembalsaman, janin tetap berada di dalam rahim si ibu. Padahal saat pembalsaman mumi wanita misterius bagian organ dalamnya dikeluarkan. Dalam Journal of Archaeological Science para ilmuwan menyebutkan proses yang rumit ini sebagai mirip dengan "gherkin in a barrel effect".
Sederhananya seperti membuat asinan mentimun, dengan menempatkan dalam tong kayu atau tebikar besar yang berisi cuka. Jadi rahasia janin itu bisa awet selama 2.000 tahun karena berada dalam lingkungan yang asam dalam rahim dan tetap utuh bersama mumi ibunya.
Para ilmuwan meneliti mumi janin dari mumi wanita yang hamil di Universitas Warsawa, Polandia.Foto/thefirstnews/warsaw mummy project
Antropolog, arkeolog dan co-director dari Proyek Mummy Warsawa Marzena Ozarek-Szilke mengatakan, saat pembalsaman mumi wanita misterius ini, jenazahnya ditutupi dengan natron, campuran alami dari natrium karbonat decahydrate, untuk mengeringkan tubuh.
Selama proses ini, janin masih berada di dalam rahim yang kondisinya asam, seperti acar timun dalam cuka. Asam format dan senyawa lain yang terbentuk setelah kematian di dalam rahim karena pembusukan mengubah Ph di dalam tubuh wanita. (Baca juga; Misteri Belati Hitam Firaun, Tak Berkarat Setelah 3.300 Tahun Dikubur Bersama Raja Tutankhamun )
tulis komentar anda