Misi Pertama ke Luar Angkasa Tahun 2022, China Luncurkan Roket Long March 2D dan Satelit Rahasia
Selasa, 18 Januari 2022 - 13:12 WIB
TAIYUAN - China mulai meluncurkan misi pertama ke luar angkasa tahun 2022 menggunakan roket Long March 2D dari pangkalan peluncuran Taiyuan di Provinsi Shanxi, China utara pada Minggu 16 Januari 2022 pukul 10.35 waktu setempat. China tahun 2022 merencanakan mengirimkan 40 misi ke luar angkasa menggunakan roket Long March 2D.
China Aerospace Science and Technology Corp (CASC) mengatakan, roket Long March 2D sukses mengantarkan satelit Shiyan 13 ke orbit. Dikutip SINDOnews dari laman spaceflightnow, pejabat China tidak mengungkapkan secara detail tujuan misi tersebut dan hanya mengatakan satelit Shiyan 13 sebagai uji coba dan mengumpulkan data lingkungan di ruang angkasa.
Roket Long March 2D setinggi 41 meter (134 kaki) yang membawa satelit Shiyan 13 ke orbit, lepas landas dengan daya dorong lebih dari 650.000 pon dari mesin tahap pertama berbahan bakar hidrazin. Roket menuju selatan dari Taiyuan di atas wilayah China, peluncur tahap dua naik melalui atmosfer dengan kecepatan hampir 8 kilometer per detik.
Militer Amerika Serikat (AS), yang mempublikasikan data orbital secara online, mengatakan telah melacak satelit Shiyan 13 di orbit antara 287 mil dan 309 mil (463 kali 498 kilometer) pada kemiringan 97,4 derajat ke khatulistiwa. (Baca juga; China Luncurkan Satelit Observasi Hiperspektral, Mampu Deteksi Sumber Mineral di Bumi )
Pejabat China menyatakan peluncuran itu sukses, dan data pelacakan militer AS mengonfirmasi bahwa misi tersebut mencapai orbit. CASC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran itu adalah yang pertama dari lebih dari 40 misi yang direncanakan organisasi untuk dilakukan tahun ini.
CASC membangun dan mengawasi keluarga roket Long March, kendaraan peluncuran paling banyak digunakan di China. Lebih dari 15 peluncuran akan menggunakan konfigurasi roket Long March 2D. Roket Long March 2D dirancang untuk membawa muatan dengan berat hingga 2.900 pon (sekitar 1,3 metrik ton) ke orbit.
Misi luar angkasa China lainnya dijadwalkan diluncurkan pada 2022, termasuk menggunakan 6 roket Long March untuk membangun dan melengkapi stasiun luar angkasa China. Modul inti stasiun Tianhe diluncurkan April 2021 dengan roket Long March 5B kelas berat.
China meluncurkan roket Long March 7 dengan kapal kargo Tianzhou pada bulan Mei 2021 untuk berlabuh dengan modul Tianhe. Kargo ini mengirimkan pasokan untuk 3 astronot pertama yang diluncurkan ke stasiun pada bulan Juni. (Baca juga; China Luncurkan Satelit Komunikasi Militer Taktis )
Tahun ini, China berencana meluncurkan dua modul stasiun ruang angkasa yang lebih besar, masing-masing beratnya lebih dari 20 ton saat diluncurkan, pada roket Long March 5B dari pusat ruang angkasa Wenchang di Pulau Hainan. Modul bertekanan Wentian dan Mengtian akan menambah ruang hidup dan kemampuan laboratorium ilmiah ke stasiun luar angkasa China.
China Aerospace Science and Technology Corp (CASC) mengatakan, roket Long March 2D sukses mengantarkan satelit Shiyan 13 ke orbit. Dikutip SINDOnews dari laman spaceflightnow, pejabat China tidak mengungkapkan secara detail tujuan misi tersebut dan hanya mengatakan satelit Shiyan 13 sebagai uji coba dan mengumpulkan data lingkungan di ruang angkasa.
Roket Long March 2D setinggi 41 meter (134 kaki) yang membawa satelit Shiyan 13 ke orbit, lepas landas dengan daya dorong lebih dari 650.000 pon dari mesin tahap pertama berbahan bakar hidrazin. Roket menuju selatan dari Taiyuan di atas wilayah China, peluncur tahap dua naik melalui atmosfer dengan kecepatan hampir 8 kilometer per detik.
Militer Amerika Serikat (AS), yang mempublikasikan data orbital secara online, mengatakan telah melacak satelit Shiyan 13 di orbit antara 287 mil dan 309 mil (463 kali 498 kilometer) pada kemiringan 97,4 derajat ke khatulistiwa. (Baca juga; China Luncurkan Satelit Observasi Hiperspektral, Mampu Deteksi Sumber Mineral di Bumi )
Pejabat China menyatakan peluncuran itu sukses, dan data pelacakan militer AS mengonfirmasi bahwa misi tersebut mencapai orbit. CASC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran itu adalah yang pertama dari lebih dari 40 misi yang direncanakan organisasi untuk dilakukan tahun ini.
CASC membangun dan mengawasi keluarga roket Long March, kendaraan peluncuran paling banyak digunakan di China. Lebih dari 15 peluncuran akan menggunakan konfigurasi roket Long March 2D. Roket Long March 2D dirancang untuk membawa muatan dengan berat hingga 2.900 pon (sekitar 1,3 metrik ton) ke orbit.
Misi luar angkasa China lainnya dijadwalkan diluncurkan pada 2022, termasuk menggunakan 6 roket Long March untuk membangun dan melengkapi stasiun luar angkasa China. Modul inti stasiun Tianhe diluncurkan April 2021 dengan roket Long March 5B kelas berat.
China meluncurkan roket Long March 7 dengan kapal kargo Tianzhou pada bulan Mei 2021 untuk berlabuh dengan modul Tianhe. Kargo ini mengirimkan pasokan untuk 3 astronot pertama yang diluncurkan ke stasiun pada bulan Juni. (Baca juga; China Luncurkan Satelit Komunikasi Militer Taktis )
Tahun ini, China berencana meluncurkan dua modul stasiun ruang angkasa yang lebih besar, masing-masing beratnya lebih dari 20 ton saat diluncurkan, pada roket Long March 5B dari pusat ruang angkasa Wenchang di Pulau Hainan. Modul bertekanan Wentian dan Mengtian akan menambah ruang hidup dan kemampuan laboratorium ilmiah ke stasiun luar angkasa China.
(wib)
tulis komentar anda