Tahun Depan, China Akan Mulai Bangun Stasiun Luar Angkasa
Kamis, 11 Juni 2020 - 16:01 WIB
BEIJING - Badan antariksa China sedang menyiapkan pembangunan stasiun luar angkasa yang benar-benar baru. Proyek ambisius ini pasalnya akan memiliki ukuran besar dan proses pembangunannya akan sangat mengesankan. Pembangunan stasiun ruang angkasa milik China itu akan dimulai pada 2021.
Untuk membangun proyek ambisius ini, China akan melakukan 11 peluncuran roket dalam waktu dua tahun. Begitu selesai, stasiun luar angkasa berbobot 66 ton ini akan di tempati tiga astronaut selama maksimal enam bulan. BACA JUGA - Hadapi Gelombang Kedua COVID-19, WHO Ingatkan Semua Negara Tidak Longgarkan Aturan
Stasiun luar angkasa ini direncanakan mengudara selama 10 tahun sebelum akhirnya keluar dari orbit.
Dilansir Universe Today, Kamis (11/6/2020) stasiun ini dijadwalkan dibuka untuk bisnis luar angkasa pada tahun 2023 mendatang dan akan memiliki tiga modul. BACA JUGA - Gendong Mesin 125cc, Honda Hadirkan Penantang Baru Yamaha Nouvo
Modul utama akan menjadi area tinggal astronaut dan dua modul lainnya dirancang untuk menampung eksperimen dari kolaborator di seluruh dunia.
Modul pertamanya sudah harus mengudara pada kuartal pertama tahun 2022, jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Modul ini akan diangkut menggunakan roket Long March 5B dan peluncuran seterusnya akan membawa modul tambahan serta suplai dan orang-orang untuk membangun stasiun tersebut.
Berbicara tentang orang-orang untuk menjalankan tempat itu, badan antariksa China mengumumkan rencana untuk memilih kumpulan astronaut mereka Juli ini.
Menurut pernyataan baru-baru ini, pemilihan ini untuk pertama kalinya melibatkan warga sipil dengan latar belakang sains dan teknik, bukan hanya personil militer dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat.
Selain stasiun luar angkasa pesaing International Space Station, China juga sedang merencanakan peluncuran teleskop baru bernama Xuntian. Teleskop ini akan memiliki ukuran cermin yang sama seperti Hubble Space Telescope, tapi akan memiliki bidang pandang yang lebih lebar.
Untuk membangun proyek ambisius ini, China akan melakukan 11 peluncuran roket dalam waktu dua tahun. Begitu selesai, stasiun luar angkasa berbobot 66 ton ini akan di tempati tiga astronaut selama maksimal enam bulan. BACA JUGA - Hadapi Gelombang Kedua COVID-19, WHO Ingatkan Semua Negara Tidak Longgarkan Aturan
Stasiun luar angkasa ini direncanakan mengudara selama 10 tahun sebelum akhirnya keluar dari orbit.
Dilansir Universe Today, Kamis (11/6/2020) stasiun ini dijadwalkan dibuka untuk bisnis luar angkasa pada tahun 2023 mendatang dan akan memiliki tiga modul. BACA JUGA - Gendong Mesin 125cc, Honda Hadirkan Penantang Baru Yamaha Nouvo
Modul utama akan menjadi area tinggal astronaut dan dua modul lainnya dirancang untuk menampung eksperimen dari kolaborator di seluruh dunia.
Modul pertamanya sudah harus mengudara pada kuartal pertama tahun 2022, jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Modul ini akan diangkut menggunakan roket Long March 5B dan peluncuran seterusnya akan membawa modul tambahan serta suplai dan orang-orang untuk membangun stasiun tersebut.
Berbicara tentang orang-orang untuk menjalankan tempat itu, badan antariksa China mengumumkan rencana untuk memilih kumpulan astronaut mereka Juli ini.
Menurut pernyataan baru-baru ini, pemilihan ini untuk pertama kalinya melibatkan warga sipil dengan latar belakang sains dan teknik, bukan hanya personil militer dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat.
Selain stasiun luar angkasa pesaing International Space Station, China juga sedang merencanakan peluncuran teleskop baru bernama Xuntian. Teleskop ini akan memiliki ukuran cermin yang sama seperti Hubble Space Telescope, tapi akan memiliki bidang pandang yang lebih lebar.
(wbs)
tulis komentar anda