Begini Penampakan Situs Makam Jepang Kuno dari Satelit, Berbentuk Lubang Kunci
Kamis, 20 Januari 2022 - 18:56 WIB
PENAMPAKAN situs makam Jepang kuno yang disebut Kofun yang foto dari satelit terlihat berbentuk seperti lubang kunci. Pengambilan gambar menggunakan citra satelit beresolusi tinggi dilakukan para peneliti dari Politecnico di Milano untuk menganalisis situs makam kuno terbesar di dunia yang dikaitkan dengan kaisar ke-16 Jepang, yaitu Kaisar Nintoku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam-makam ini berorientasi pada busur matahari terbit. Ini terkait dengan mitos Dewi Amaterasu yang dipercaya menurunkan keturunan dinasti kaisar di Jepang. Situs makam kuno ini diperkirakan dibangun antara abad ke-3 dan ke-7 Masehi.
Dikutip SINDOnews dari laman phys.org, Kamis (20/1/2022), hal paling menarik, situs makam kuno ini dikaitkan dengan kaisar Jepang yang legendaris, sedangkan makam yang lebih kecil diperkirakan milik petugas pengadilan dan anggota keluarga kerajaan lain. (Baca juga; 18.000 Makam Kuno dan Rute Jalan Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Arab Saudi )
Salah satunya disebut Daisen Kofun, merupakan monumen terbesar yang pernah dibangun di Bumi: panjangnya 486 meter dan tingginya sekitar 36 meter. Hal ini secara tradisional dikaitkan dengan Kaisar Nintoku, kaisar ke-16 Jepang. Daisen Kofun, baru-baru ini dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Tidak ada sumber tertulis tentang makam ini dan jarang dilakukan penggalian arkeologi. Penggalian terbatas biasanya dilakukan pada makam yang lebih kecil, karena makam terbesar dianggap sebagai makam kaisar sehingga dilindungi secara ketat oleh hukum.
Perlindungan secara luas juga dilakukan dengan memasang pagar di situs makam kuno dan tidak diizinkan untuk masuk. Karena alasan ini, tidak mungkin mendapatkan pengukuran dan orientasi langsung yang akurat. Untuk itu, sejumlah peneliti menggunakan citra satelit resolusi tinggi, yang memberikan alat sederhana namun sangat kuat untuk penyelidikan penginderaan jauh.
Inilah yang dilakukan oleh Norma Baratta, Arianna Picotti dan Giulio Magli dari Politecnico di Milano. Penggunaan citra satelit ber tujuan memperdalam pengetahuan tentang hubungan antara monumen-monumen yang mempesona ini dengan lanskap yang terhubung dengan langit.
Apalagi pulau-pulau di Jepang dipenuhi dengan ratusan gundukan kuburan kuno, yang terbesar berbentuk lubang kunci dan disebut Kofun. Tim melakukan pengukuran lebih dari 100 Kofun dan sampai pada kesimpulan yang menarik. (Baca juga; Arkeolog Temukan Kuburan Kuno Dinasti Ming, Ruang Pemakaman Penuh Mural dan Koin Perunggu )
Hasilnya—yang baru saja diterbitkan dalam jurnal ilmiah "Remote Sensing"—menunjukkan hubungan yang kuat antara koridor pintu masuk Kofun dan busur di langit tempat Matahari. Bulan terlihat setiap hari sepanjang tahun, dan menunjukkan orientasi Kofun berbentuk lubang kunci terbesar ke busur Matahari terbit/bersinar.
Secara khusus, Daisen Kofun berorientasi ke arah Matahari terbit pada titik balik matahari musim dingin. Orientasi makam kekaisaran terhadap Matahari tidak terjadi secara kebetulan: melainkan sepenuhnya sesuai dengan tradisi kekaisaran Jepang. Memang, asal mitos dinasti Kaisar Jepang menganggap mereka sebagai keturunan langsung dari Dewi Matahari Amaterasu.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam-makam ini berorientasi pada busur matahari terbit. Ini terkait dengan mitos Dewi Amaterasu yang dipercaya menurunkan keturunan dinasti kaisar di Jepang. Situs makam kuno ini diperkirakan dibangun antara abad ke-3 dan ke-7 Masehi.
Dikutip SINDOnews dari laman phys.org, Kamis (20/1/2022), hal paling menarik, situs makam kuno ini dikaitkan dengan kaisar Jepang yang legendaris, sedangkan makam yang lebih kecil diperkirakan milik petugas pengadilan dan anggota keluarga kerajaan lain. (Baca juga; 18.000 Makam Kuno dan Rute Jalan Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Arab Saudi )
Salah satunya disebut Daisen Kofun, merupakan monumen terbesar yang pernah dibangun di Bumi: panjangnya 486 meter dan tingginya sekitar 36 meter. Hal ini secara tradisional dikaitkan dengan Kaisar Nintoku, kaisar ke-16 Jepang. Daisen Kofun, baru-baru ini dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Tidak ada sumber tertulis tentang makam ini dan jarang dilakukan penggalian arkeologi. Penggalian terbatas biasanya dilakukan pada makam yang lebih kecil, karena makam terbesar dianggap sebagai makam kaisar sehingga dilindungi secara ketat oleh hukum.
Perlindungan secara luas juga dilakukan dengan memasang pagar di situs makam kuno dan tidak diizinkan untuk masuk. Karena alasan ini, tidak mungkin mendapatkan pengukuran dan orientasi langsung yang akurat. Untuk itu, sejumlah peneliti menggunakan citra satelit resolusi tinggi, yang memberikan alat sederhana namun sangat kuat untuk penyelidikan penginderaan jauh.
Inilah yang dilakukan oleh Norma Baratta, Arianna Picotti dan Giulio Magli dari Politecnico di Milano. Penggunaan citra satelit ber tujuan memperdalam pengetahuan tentang hubungan antara monumen-monumen yang mempesona ini dengan lanskap yang terhubung dengan langit.
Apalagi pulau-pulau di Jepang dipenuhi dengan ratusan gundukan kuburan kuno, yang terbesar berbentuk lubang kunci dan disebut Kofun. Tim melakukan pengukuran lebih dari 100 Kofun dan sampai pada kesimpulan yang menarik. (Baca juga; Arkeolog Temukan Kuburan Kuno Dinasti Ming, Ruang Pemakaman Penuh Mural dan Koin Perunggu )
Hasilnya—yang baru saja diterbitkan dalam jurnal ilmiah "Remote Sensing"—menunjukkan hubungan yang kuat antara koridor pintu masuk Kofun dan busur di langit tempat Matahari. Bulan terlihat setiap hari sepanjang tahun, dan menunjukkan orientasi Kofun berbentuk lubang kunci terbesar ke busur Matahari terbit/bersinar.
Secara khusus, Daisen Kofun berorientasi ke arah Matahari terbit pada titik balik matahari musim dingin. Orientasi makam kekaisaran terhadap Matahari tidak terjadi secara kebetulan: melainkan sepenuhnya sesuai dengan tradisi kekaisaran Jepang. Memang, asal mitos dinasti Kaisar Jepang menganggap mereka sebagai keturunan langsung dari Dewi Matahari Amaterasu.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
(wib)
tulis komentar anda