Buaya Tertua di Dunia, Nomor 2 Masih Hidup di Penangkaran

Kamis, 17 Februari 2022 - 18:59 WIB
Buaya termasuk hewan yang panjang umur. Tak heran bila usia rata-rata buaya antara 70 hingga 115 tahun. Foto/Oldest.org
Inilah buaya tertua di dunia ini merupakan hewan yang mempunyai rentang hidup yang sangat panjang melebihi rata-rata usia hewan lainnya. Sebagian besar mengklaim bahwa buaya termasuk hewan yang panjang umur. Tak heran bila usia rata-rata buaya antara 70 hingga 115 tahun.

Buaya adalah hewan yang pernah hidup bersama dinosaurus, tetapi buaya selamat dari kepunahan massal yang memusnahkan banyak spesies. Reptil ini dapat hidup di berbagai lingkungan, termasuk danau, sungai, badan air tawar, air asin, dan air payau.

Buaya pada dasarnya adalah versi modern dinosaurus di bumi. Reptil besar ini ditemukan di seluruh dunia dan mengingatkan manusia akan seperti apa kehidupan puluhan juta tahun yang lalu. Pada tingkat evolusi, buaya cukup tua untuk dianggap sebagai fosil hidup.



Selain kemampuan bertahan hidup mereka, buaya diketahui memiliki umur yang sangat panjang, menyaingi bahkan manusia. Dilansir dari Oldest.org, berikut buaya tertua di dunia.

1. Mr. Freshie



Mr. Freshie merupakan penghuni tertua di Kebun Binatang Australia. Mr. Freshie adalah buaya air tawar yang hidup hingga usia 140 tahun, menjadikannya buaya tertua yang diketahui pernah ditempatkan di penangkaran. Diketahui, dia telah mati pada 2010.

Dia hidup lama meskipun pernah ditembak dua kali di bagian ekor dan mata kiri, hal ini membuatnya buta dan terluka parah. Mr. Freshie ditangkap pada tahun 1970 oleh Steve Irwin dan Bob Irwin di Sungai Moorehead.

Setelah menderita luka parah, ia segera pulih dan tinggal di kebun binatang sampai ia meninggal dengan tenang pada tahun 2010. Meskipun ia hanya menghabiskan empat puluh tahun di penangkaran, diperkirakan Mr Freshie sudah berusia 100 tahun ketika ia ditangkap, membuatnya 140 tahun pada saat kematiannya. Tidak seperti buaya air asin, buaya air tawar seperti Mr. Freshie adalah reptil yang tidak berbahaya dan tidak pernah dikaitkan dengan kematian manusia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More