Dikenal Sangat Berbahaya, Begini Dampak Limbah Nuklir Sesungguhnya

Minggu, 20 Maret 2022 - 22:02 WIB
Limbah nuklir butuh ratusan tahun untuk membusuk. Bahkan terpapar sedikit saja dengan jenis yang paling bahaya bisa mematikan. Foto/dok
JAKARTA - Reaktor nuklir di Ukraina yang dikuasai Rusia membuat khawatir negara-negara Eropa jika negeri beruang merah tersebut melepaskan limbah radioaktifnya . Karena dampak limbah nuklir di Chernobyl saja, bisa membuat debu radioaktif berterbangan ke sejumlah negara di Eropa.

Namun, tidak sedikit yang menganggap bahwa bahaya limbah nuklir adalah mitos dan berujung pada perdebatan. Sebagian kalangan yang menganggap limbah nuklir bahaya itu kerap dikenal dengan kalangan anti nuklir.

Mereka menganggap energi nuklir menyimpan berbagai persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Salah satu isu yang sering diangkat kalangan tersebut adalah limbah radioaktif.

Selain itu, mereka menduga Limbah radioaktif dianggap membahayakan manusia ketika mencemari air dan udara. Kontaminasi limbah radioaktif pada air dan udara kemudian masuk ke dalam tubuh manusia. Kontaminan ini memancarkan radiasi dalam tubuh manusia, sehingga menyebabkan kanker sampai kematian.

Dilansir dari Theconversation, limbah nuklir butuh ratusan tahun untuk membusuk. Bahkan terpapar sedikit saja dengan jenis yang paling bahaya bisa mematikan. Limbah nuklir dapat mengeluarkan radiasi ionisasi yang berbahaya.





Ilmuwan Nuklir dari University of Manchester, Laura Leay menjelaskan kalau limbah nuklir tidak seburuk yang diceritakan orang-orang. Laura yang telah bekerja dan meneliti limbah nuklir selama 10 tahun, mengungkapkan ada empat hal keliru yang dipercaya masyarakat mengenai limbah nuklir.

1. Tidak bersinar

Banyak mitos menyebut bahwa limbah nuklir mengeluarkan sinar yang berbahaya. Menurutnya sinar biru yang berada dalam reaktor nuklir atau kolam pendingin yang menampung limbah radioaktif bukan berasal dari bahan radioaktif secara langsung.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More