Xi Jinping Kerahkan 1.000 Petugas Pemadam Kebakaran ke Lokasi Jatuhnya Pesawat Boeing 737
Senin, 21 Maret 2022 - 18:14 WIB
GUANGXI - Presiden China Xi Jinping mengambil langkah cepat menanggapi insiden jatuhnya pesawat Boeing 737 milik maskapai China Eastern Airlines.
Dalam pernyataannya, ia menyerukan bahwa musibah tersebut harus mendapatkan penanganan yang terbaik. Penyelamatannya juga harus dilakukan dengan cara terbaik.
”Kami harus menangani akibat dari kecelakaan ini dengan cara yang tepat,” ujar Xi Jinping. Pemerintah pusat China sudah mengirim pejabat terkait ke tempat kejadian untuk menangani bencana dan melakukan penyelidikan.
”Kami pastikan bahwa keselamatan adalah hal mutlak dalam operasi penerbangan sipil,” kata Xi dalam instruksinya.
Tidak tanggung-tanggung, pemerintah China telah menerjunkan hampir 1.000 petugas pemadam kebakaran serta 100 anggota milisi lokal dalam misi penyelamatan ke lokasi tersebut yang berada di lereng gunung tersebut.
Menurut pemadam kebakaran di kota Guangxi, 117 petugas penyelamatan dan 24 truk pemadam kebakaran telah tiba di lokasi kejadian.
Boeing 737 milik maskapai China Eastern Airlines itu usianya terbilang masih sangat muda. Baru 7 tahun. Pesawat itu terbang dengan lancar dan mendadak kehilangan ketinggian dan terjun bebas pada pukul 14.20 siang waktu setempat. Demikian menurut data penerbangan.
Musibah kecelakaan pesawat ini menjadi bencana terburuk China selama bertahun-tahun terakhir. Sebab, sejak mengalami beberapa kecelakaan buruk pada 1990an, China berhasil membuat rekor penerbangan udara yang sangat aman dalam 20 tahun. Ini karena regulasi ketat yang mengharuskan maskapai untuk menggunakan pesawat yang usianya relatif muda serta kontrol udara yang lebih ketat.
Lihat Juga: ATR: Pionir Pesawat Turboprop yang Jadi Sorotan Setelah Kecelakaan di Brasil, Apa Hebatnya?
Dalam pernyataannya, ia menyerukan bahwa musibah tersebut harus mendapatkan penanganan yang terbaik. Penyelamatannya juga harus dilakukan dengan cara terbaik.
”Kami harus menangani akibat dari kecelakaan ini dengan cara yang tepat,” ujar Xi Jinping. Pemerintah pusat China sudah mengirim pejabat terkait ke tempat kejadian untuk menangani bencana dan melakukan penyelidikan.
”Kami pastikan bahwa keselamatan adalah hal mutlak dalam operasi penerbangan sipil,” kata Xi dalam instruksinya.
Tidak tanggung-tanggung, pemerintah China telah menerjunkan hampir 1.000 petugas pemadam kebakaran serta 100 anggota milisi lokal dalam misi penyelamatan ke lokasi tersebut yang berada di lereng gunung tersebut.
Menurut pemadam kebakaran di kota Guangxi, 117 petugas penyelamatan dan 24 truk pemadam kebakaran telah tiba di lokasi kejadian.
Boeing 737 milik maskapai China Eastern Airlines itu usianya terbilang masih sangat muda. Baru 7 tahun. Pesawat itu terbang dengan lancar dan mendadak kehilangan ketinggian dan terjun bebas pada pukul 14.20 siang waktu setempat. Demikian menurut data penerbangan.
Musibah kecelakaan pesawat ini menjadi bencana terburuk China selama bertahun-tahun terakhir. Sebab, sejak mengalami beberapa kecelakaan buruk pada 1990an, China berhasil membuat rekor penerbangan udara yang sangat aman dalam 20 tahun. Ini karena regulasi ketat yang mengharuskan maskapai untuk menggunakan pesawat yang usianya relatif muda serta kontrol udara yang lebih ketat.
Lihat Juga: ATR: Pionir Pesawat Turboprop yang Jadi Sorotan Setelah Kecelakaan di Brasil, Apa Hebatnya?
(dan)
tulis komentar anda