Begini Karakteristik Rudal Hipersonik AS yang Masih Dirahasiakan

Rabu, 06 April 2022 - 19:01 WIB
Amerika Serikat akhirnya sukses melakukan uji coba rudal hipersonik yang disebut dengan Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC). Foto/Autoevolution
WASHINGTON - Amerika Serikat akhirnya sukses melakukan uji coba rudal hipersonik yang disebut dengan Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC). Rudal hipersonik HAWC terbang dengan kecepatan mencapai Mach 5 untuk pertama kalinya tanpa mengalami masalah apa pun.

Konsep Senjata Hipersonik HAWC dirancang bersama oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), Air Force Research Lab (AFRL), Lockheed Martin, dan Aerojet Rocketdyne. Rudal hipersonik HAWC melaju dengan kecepatan 6.173 kilometer per jam dari ketinggian 19.812 meter di atas permukaan laut.

Rudal hipersonik HAWC diperkirakan diluncurkan dari perut pesawat dan terbang untuk jarak yang dirahasiakan. Uji coba ini untuk melihat apakah senjata itu berfungsi dan siap untuk tes yang sebenarnya. Lockheed Martin menyebutkan rudal hipersonik HAWC dalam tes terbaru ini mencapai ketinggian lebih dari 65.000 kaki dan terbang lebih dari 300 mil laut.



Rudal hipersonik HAWC adalah semacam rudal, bertenaga scramjet. Rudal ini menggunakan motor roket padat yang secara paksa memampatkan udara yang masuk dan mendorongnya ke dalam ruang bakar. Tidak ada perkiraan kapan proyek tersebut akan dianggap selesai, dan tidak ada info tentang jenis hulu ledak apa yang mungkin digunakan.



“Tes penerbangan HAWC Lockheed Martin ini berhasil mendemonstrasikan desain kedua yang akan memungkinkan kami untuk secara kompetitif memilih kemampuan yang tepat untuk mendominasi medan perang,” kata Andrew “Tippy” Knoedler, manajer program HAWC di Kantor Teknologi Taktis DARPA, dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Rabu (6/4/2022).



Pada April 2018, Angkatan Udara AS, bekerja sama dengan DARPA, memberi Lockheed Martin kontrak senilai sekitar USD928 juta untuk pengembangan versi HAWC-nya. Rudal hipersonik itu dirancang untuk serangan darat, namun perusahaan itu juga telah mengajukan kepada Angkatan Laut sebuah varian serangan maritim, yang akan dibawa oleh pesawat tempur siluman F-35C, dan mungkin platform lainnya.



Scramjet yang digunakan dalam desain Lockheed Martin dikembangkan oleh Aerojet Rocketdyne dan mungkin diturunkan dari Pratt & Whitney Rocketdyne SJY61 sebelumnya yang digunakan dalam X-51 Waverider, kendaraan uji hipersonik yang dikembangkan Boeing untuk DARPA dan yang telah diuji terbang di tahun 2010-an.
(wib)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More